Blog
Sebelum Terjun dalam Bisnis Fotografi
- August 22, 2014
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Siapa bilang fotografi tak bisa dijadikan bisnis bagi masa depan? Apalagi jika dilihat dari kebutuhannya, jasa seorang fotografer seolah tak akan hilang. Ingat kan bagaimana kamu dilahirkan para orang tua dengan bahagianya memotret mengabadikan moment yang takkan terulang. Belum lagi saat kamu akan masuk sekolah atau kuliah ditambah saat kamu lulus dan akhirnya menikah. Bisnis fotografi tak pernah mati.
Seorang fotografer memiliki tahapan dalam beberapa proses untuk menjalani usahanya, yaitu bertemu klien, mengambil gambar, mencetak, berikan gambar kepada klien kemudian mendapat bayaran. Namun, tak semudah itu kelihatannya jika ingin bisnis fotografi. Seorang fotografer harus memiliki segmentasi pasar dan skill yang mumpuni, dan juga harus memiliki ide tema dalam pengambilan gambar.
Nah, sama dengan bisnis lainnya, jika kamu ingin menekuni bisnis yang satu ini tentu harus ada perencanaan yang matang. Apa sajakah itu?
1. Lokasi
Lokasi menjadi syarat mutlak saat berbisnis fotografi, apalagi dalam skala besar. Pilih lokasi yang lebar, luas, dan nyaman karena di sana kamu akan bertemu dengan klien dan lokasi menjadi tempat penyimpanan peralatan fotografimu.
2. Ruang Tunggu
Ada kalanya kamu harus mengembangkan bisnis fotografimu, maka ruang tunggu untuk tamu juga harus kamu sediakan. Apalagi biasanya klien atau konsumen menunggu hasil foto yang tak sebentar. Maka dari itu, siapkan ruang tunggu yang nyaman dengan mengatur sofa sehingga klien bisa melihat keadaan sekitar. Dan jangan lupa pajang hasil karya fotomu agar mereka tahu kualitas fotomulah yang terbaik. Bahkan jika perlu sediakan majalah, makanan, atau minuman yang membuat mereka tak bosan saat menunggu hasil foto.
3. Pilih Karyawan
Jangan lupa untuk mencari karyawan yang terbaik. Dalam artian mereka tak hanya memiliki kemampuan fotografi yang baik, tetapi juga sikap disiplin yang tinggi.
4. Aksesoris Lengkap
Ada beberapa orang yang ketika foto tak terlintas untuk membawa aksesori. Nah, kamu sebagai pemilik bisnis ini mulailah berpikir tentang itu. Misalnya saja kamu memiliki karyawan yang bisa merias agar klien tampak sempurna di depan kamera. Atau sediakan aksesori pelengkap, seperti topi, bangku, bantal, jas, dan sebagainya. Suatu saat pasti ada klien yang merasa terbantu berkat barang yang kamu sediakan.
5. Harga
Harga juga tak boleh kamu lupakan. Untuk menentukan harga tentu harus ada pemikiran dan perencanaan. Jika terlalu mahal mungkin kamu tak banyak mendapatkan pelanggan. Namun, jika terlalu murah kamu bisa dianggap tak memiliki kualitas dan kemampuan yang baik serta akan mendapatkan keuntungan yang kecil. Sebaiknya dalam menentukan harga ketahui dahulu bagaimana lokasi dan tingkat kemampuan masyarakat sekitar. Menentukan harga juga bisa dilihat dari segi pengalaman dan peralatan studio yang kamu gunakan.
6. Jejaring Sosial
Nah kini kamu sudah menentukan lokasi, harga, dan karyawan kini saatnya untuk melakukan promosi untuk lebih menarik minat pelanggan. Manfaatkan jejaring sosial dan adakan promosi melalui spanduk, brosur dengan tak lupa menyajikan informasi kontak dan lokasi yang menjadi tempat bisnismu.
Nah, kira-kira seperti itulah tips sebelum kamu membuka sebuah bisnis fotografi. Jangan lupa untuk terus menjaga hubungan baik dengan klien agar bisnismu tetap berjalan.
Kamu mau belajar fotografi dan punya bisnis fotografi? IDS | International Design School menyediakan Kursus Fotografi dan kamu juga bisa mendalami skill fotografi kamu dengan mendapatkan gelar Bachelor di universitas terbaik di Australia melalui program International Pathway di IDS.
Sumber: 1 2
Image Credit : Inès – Steve.© – by Steve-©-foto is licensed under CC BY 2.0
Tertarik Dunia Fotografi? Ikut Kursus Fotografi di IDS Saja Yuk!