Sejarah Film Bergenre Eksperimental
Menonton film menjadi salah satu kegiatan alternatif untuk hilangkan rasa bosan, jenuh, dan penat ketika seharian beraktivitas. Setiap orang pasti memiliki preferensi masing-masing dalam memilih film yang akan ditonton. Genre aksi, fantasi, fiksi, komedi, romantis, dan horor biasanya paling banyak dipilih. Namun dari sekian banyaknya genre, apakah kamu pernah mendengar film eksperimental? Mungkin genre tersebut masih cukup asing di telinga. Jika kamu penikmat film dari berbagai genre, informasi terkait film bergenre eksperimental di bawah ini bisa berguna untuk menambah wawasanmu.
Apasih Film Eksperimental Itu?
Film eksperimental atau disebut sinema eksperimental atau juga sinema avant-garde merupakan sebuah metode pembuatan film yang mengevaluasi ulang konvensi sinematik dan mengeksplorasi bentuk-bentuk non-naratif dan alternatif menjadi naratif tradisional atau metode-metode dalam pengerjaan. Beberapa dari film eksperimental ini biasanya berhubungan dengan hal berbau seni, seperti lukisan, tari, literatur, puisi, atau riset dan pengembangan sumber daya teknikal baru.
Meski beberapa film eksperimental didistribusi lewat berbagai saluran mainstream atau bahkan sengaja dibuat di studio komersial, sebagian besar diproduksi dengan anggaran yang sangat rendah dengan kru yang minimal atau perorangan. Tujuan dari pembuatan film eksperimental biasanya untuk mewujudkan visi pribadi seorang artis atau untuk mempromosikan ketertarikan pada teknologi baru daripada untuk menghibur atau menghasilkan pendapatan, seperti halnya dengan film komersial.
Singkatnya, film eksperimental tidak memiliki plot namun tetap mempunyai struktur. Struktur tersebut biasanya dipengaruhi oleh insting subyektif sineas, seperti gagasan, ide, emosi, atau pengalaman batin. Film eksperimental juga kerap dianggap sebagai ekspresi yang sangat pribadi dan personal dalam menggunakan medium film bersifat non-komersial.
Menggunakan Berbagai Teknik Abstrak
Definisi dari eksperimental menggambarkan berbagai gaya pembuatan film yang berbeda dari kebanyakan dan seringkali bertentangan dengan praktik pembuatan film komersial dan dokumenter. Eksperimental mencakup berbagai macam praktik dan sering ditandai dengan tidak adanya naratif linier, menggunakan berbagai teknik abstrak, berada di luar fokus, melukis film, pengeditan yang cepat, menggunakan suara non-diegetik, bahkan tidak menggunakan trek suara sama sekali. Dalam pembuatannya, tidak ada teknik yang pasti karena film eksperimental memiliki ciri khas, yaitu tergantung dari cara sineas dalam menuangkan ekspresinya menjadi sebuah film. Para pembuat biasanya memasukkan simbol-simbol tersendiri untuk menggambarkan apa yang ada di pikiran mereka.
Sejarah Film Eksperimental
Sejarah film eksperimental berawal dari sebuah kejadian di Eropa pada tahun 1920. Tahun tersebut dianggap sebagai era kejayaan pertama sinema dunia. Di tahun itu juga, film mulai berkembang dan digunakan sebagai media untuk menghibur. Salah satu perkembangannya terlihat dari gerakan visual avant-garde (garda depan, perlawanan terhadap batas-batas apa yang diterima sebagai norma dalam suatu kebudayaan) dan sudah mulai bercampur dengan unsur surealis dan dadais.
Pada tahun 1924, Fernand Leger, Dudly Murphy, dan Man Ray membuat film eksperimental berjudul Ballet Mecanique. Film tersebut membuat para seniman surealis dan dadaisme mulai memiliki ketertarikan pada medium film dan membawa ideologi mereka ke dalam karya masing-masing. Tidak hanya Ballet Mecanique, seniman surealis bernama Salvador Dali dan Luis Bunuel juga mengangkat popularitas aliran sinema surealis melalui Un Chien Andolou, seniman dadais Marchel Duchamps juga ikut memproduksi film.
Tidak hanya aliran sinema surrealis, sinema ekspresionis di Jerman, impresionis di Prancis, serta gerakan montase Soviet juga turut berkembang. Film eksperimental berkembang seiring berjalannya waktu dan bisa kamu nikmati sekarang. Beberapa film eksperimental juga digarap oleh sutradara ternama, salah satunya film berjudul Doodle bug yang disutradarai oleh Christopher Nolan.
Kamu tertarik di dunia perfilman? ingin menjadi filmmaker? kamu bisa ikuti College Program Digital Film and Media Production di IDS | International Design School. Dengan penguasaan aplikasi yang tepat akan membuat karya film kamu menjadi lebih baik dan menarik. Yuk segera daftarkan dirimu!