Setelah Lulus SMA Mau Jadi Animator? Ikuti Langkahnya Berikut Ini
Apakah kamu memiliki hobi menggambar hingga memiliki cita-cita untuk menjadi seorang animator?
Animator adalah pekerja seni yang menciptakan kumpulan gambar yang dibuat berurutan sehingga membentuk ilusi seakan-akan objek yang digambar bergerak.
Bila berbicara mengenai dunia animasi, ada banyak industri yang membutuhkan kehadiran animator, mulai dari industri TV, periklanan, majalah, kedokteran, automotif, militer, dan lainnya. Lalu, dari mana sih posisi untuk menjadi animator itu dapat dipenuhi?
Seorang animator memiliki dua jalur untuk mempelajari animasi, yaitu melalui jalur otodidak atau berlatih seorang diri dan melalui sekolah atau kursus animasi. Keuntungan dari mengikuti sekolah animasi salah satunya adalah kamu dapat memahami hakikat dari animasi dengan benar, ketimbang dari berlatih seorang diri. Meskipun hal yang dipelajari adalah sama, kemungkinan terdapat langkah yang tidak sesuai dalam mempelajari animasi ketika kita berlatih seorang diri.
Salah satu sekolah animasi yang terdapat di Indonesia adalah International Design School. IDS juga menjadi sekolah animasi pertama di Indonesia, yang telah berdiri sejak tahun 1999. IDS memiliki program Digital Animation & Games yang berfokus mempelajari proses pembuatan animasi & game, mulai dari pencarian ide, penulisan story telling, hingga penciptaan karakter.
Tidak mau kalah saing, alumni dari IDS pun cukup banyak telah berkarya di industri animasi baik nasional maupun internasional. Misalnya saja Annisa Fadhila yang ikut dalam produksi serial animasi Nussa dan Rara, Mei Lee sebagai salah satu animator serial animasi Garfield, Catharina “Ellen” sebagai salah satu staf produksi Star Wars Clone Wars, dan masih banyak lagi.
Saat kamu telah siap memasuki industri animasi, sebuah karya dihargai lebih penting daripada nilai akademis ataupun gelar yang kamu miliki. Kamu dapat mengumpulkan karya-karyamu ke dalam sebuah portofolio yang nantinya dapat kamu presentasikan kepada produser ataupun sutradara.
Memiliki portofolio yang baik juga membantumu dikenali para profesional sehingga kamu dapat membangun jaringan yang akan memudahkan kariermu kedepannya. Sebuah portofolio animasi dapat berupa proses pembuatan sebuah animasi, dari hal-hal dasar seperti menggambar frame by frame hingga penerapan Visual FX. Hal tersebut dapat menunjukkan orisinalitas karya-karya yang telah kita produksi.
Nah, portofolio seperti apa sih yang harus kamu miliki?
Setidaknya ada beberapa materi yang bisa kamu dapatkan melalui Program College Digital Animation & Games yang kemudian dapat kamu terapkan dalam portofolio. Berikut daftarnya:
- 2D Drawing & Animation
Mempelajari gerakan dasar animasi melalui frame by frame, yang dimulai dengan menggambar lewat kertas baru kemudian didigitalisasi.
- Photography
Untuk mempelajari angle, perspektif, dan pencahayaan yang tepat.
- Sculpting
Mempelajari bentuk patung yang baik dan benar. Dalam mematung kita bisa mengetahui berapa lekukan, cekungan yang lebih nyata dari sebuah objek.
- Video & Media Production
Mempelajari bagaimana cara kerja kamera dan bagaimana cara menyajikan sebuah cerita.
- 3D Modelling
Proses mempelajari penciptaan objek 3D menggunakan perangkat lunak yang sengaja dibentuk secara nyata, baik secara bentuk, tekstur, ataupun ukuran.
- 3D Animation
Mempelajari cara menciptakan objek bergerak dalam ruang digital 3 dimensi
- 3D Texturing
Mempelajari cara menambahkan tekstur kepada objek 3D.
- Lighting & Rendering
Lightning merupakan proses pemberian cahaya agar objek tampak nyata. Pencahayaan juga memainkan peran yang sangat penting saat proses rendering.
Apakah kamu sudah cukup memahami cara menjadi profesional animator dan tertarik untuk mengikuti Program Cllege Digital Animation & Games dari IDS? Kelas dari IDS sengaja hanya dibuka untuk tidak lebih dari 20 mahasiswa saja. Sebab IDS ingin meraih proses belajar dan mengajar yang lebih kondusif.
Jangan lewati kesempatan untuk menjadi animator. Yuk daftar di IDS sekarang!