Blog

BAGIKAN

10 Strategi Efektif untuk Memulai Bisnis Desain Grafis

10 Langkah Meluncurkan Bisnis Desain Grafis

Apakah Kamu seorang desainer grafis berpengalaman dengan jiwa kewirausahaan? Jika ya, mungkin Kamu pernah berpikir bagaimana cara memulai bisnis desain grafis. Meskipun desainer yang berbakat memiliki banyak kesempatan kerja, beberapa dari mereka memiliki keahlian dalam bisnis dan keinginan kuat untuk berkembang dengan cara mereka sendiri.

Desain grafis adalah bidang yang luas yang mencakup berbagai spesialisasi, bakat, dan fokus. Oleh karena itu, ini adalah karier yang cocok untuk pekerjaan lepas, wirausaha, dan kontrak independen. Jika Kamu penasaran tentang cara memformalkan rencana ini untuk memulai bisnis yang berkembang, panduan ini adalah sumber yang sempurna.

Jenis Jasa Desain Grafis 

Karena bidangnya sangat luas, desainer grafis mungkin memilih untuk mengkhususkan diri dalam satu layanan atau keahlian tertentu untuk memulai. Dalam memulai bisnis, ini dapat membantu Kamu membangun ceruk yang kokoh dengan cepat. Akibatnya, ini dapat membantu Kamu menemukan klien yang lebih baik atau yang bersedia membayar lebih tinggi yang mencari keterampilan khusus.

Secara umum, daftar di bawah ini mencakup beberapa jenis layanan desain grafis yang paling dikenal yang tersedia di industri ini:

– Branding: Desain grafis untuk merek dan pengembangan merek (seperti desain logo, skema warna, dll.)

– Desain cetak: Tata letak dan desain cetak (relevant untuk majalah, surat kabar, dan publikasi fisik atau cetak lainnya)

– Iklan: Layanan desain grafis terkait pemasaran dan periklanan

– Pengemasan: Gambar untuk kemasan fisik dan label produk

– Motion Graphics: Untuk video, animasi, dll.

– Grafik Situs Web: Gambar dan desain untuk pengembangan web dan seluler

Salah satu keuntungan memulai bisnis desain grafis adalah layanan ini sangat dibutuhkan selama jenis bisnis lain terus beroperasi. Dengan keterampilan dan rencana pemasaran yang tepat, prospek pekerjaan dan bisnis untuk bisnis desain grafis sangat positif.

10 Langkah Meluncurkan Bisnis Desain Grafis

Jika Kamu tertarik untuk memulai bisnis desain grafis, semoga prospek karier yang positif di bidang ini telah memberikanmu kepercayaan diri untuk memulai.

Tidak peduli apakah Kamu berasal dari agen pemasaran besar, firma desain menengah, atau hanya memiliki daftar klien lepas yang stabil, penting untuk memanfaatkan peluang pekerjaan menarik yang tersedia.

Berikut adalah 10 langkah praktis dan bermanfaat untuk menemukan klien dan mewujudkan impian bisnis desain grafis.

  1. Tentukan Tujuan Bisnis

Ungkapan populer “gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan” mungkin klise, tetapi ini benar terutama ketika memulai bisnis baru. Yang benar adalah bahwa rencana bisnis akan suram kecuali Kamu memiliki ide untuk bergerak maju.

Meskipun mungkin tidak memiliki jawaban yang sempurna saat baru memulai, tidak pernah terlalu dini untuk mulai melakukan brainstorming hal-hal seperti:

  • Jenis layanan apa yang ingin ditawarkan atau dikenal?
  • Apakah akan mendirikan sebagai toko tunggal atau sebagai perusahaan dengan banyak karyawan?
  • Berapa banyak pelanggan dan klien yang dibutuhkan pada waktu tertentu untuk mempertahankan anggaran?
  • Berapa jumlah waktu ideal yang dihabiskan per proyek atau tugas?
  • Jenis model bisnis apa yang ingin diikuti untuk kesuksesan jangka panjang?

Semakin spesifik menguraikan tujuan ini, semakin baik. Selain itu, akan sangat membantu untuk menetapkan garis waktu kapan dan bagaimana akan menyelesaikan langkah-langkah tertentu. Temukan mentor akuntabilitas, atau pastikan untuk mengembangkan sistem untuk memeriksa dan mengevaluasi kembali tujuan setelah menjalankan bisnis setidaknya selama beberapa bulan.

  1. Perhatikan Keterampilan dan Sumber Daya 

Meskipun tidak selalu merupakan karakteristik negatif, desainer grafis yang berasal dari latar belakang karier yang mapan seringkali memiliki banyak sumber daya, alat, dan kelebihan lain yang mereka miliki. Ketika kamu menjauh dari pekerjaan profesional, mungkin akan menemukan bahwa kamu tidak lagi memiliki beberapa alat yang kamu butuhkan. Ini termasuk dasar-dasar seperti laptop, perangkat lunak desain, dan langganan layanan.

Catat apa yang dapat diakses di rumah dan kantor kamu sendiri dan apa yang mungkin perlu dibeli sebagai investasi bisnis. Sumber daya ini mungkin termasuk:

  1. Laptop yang memadai dengan jumlah memori dan pemrosesan yang tepat
  2. Hard drive eksternal untuk menyimpan dan membuat cadangan file
  3. Perangkat lunak desain seperti Adobe Illustrator, Photoshop atau InDesign (beberapa opsi paling populer, meskipun tentu saja bukan daftar eksklusif)
  4. Printer yang berfungsi untuk menangani produk fisik, cetak biru, atau file cetak
  5. Materi pemasaran dan perlengkapan kantor lainnya

Selain itu, kamu juga harus mengevaluasi keterampilan apa (baik pribadi maupun profesional) yang kamu miliki. Jika kamu memiliki pengetahuan kerja yang kuat tentang cara memasarkan bisnis desain baru, itu bisa membantu menghemat uang dan waktu pada awalnya. Namun, jangan takut untuk berinvestasi dalam sumber daya dan keterampilan tak berwujud yang dibutuhkan untuk membantu bisnis benar-benar berkembang.

  1. Melakukan Riset Kompetitif

Tidak diragukan lagi bahwa industri desain grafis adalah industri yang sangat kompetitif. Ada banyak desainer berbakat di bidang ini, dan ada juga perusahaan mapan dan terampil yang terus bekerja dengan klien besar secara konsisten.

Namun, jangan khawatir jika Kamu baru memulai bisnis desain grafis dan menyadari betapa banyaknya pesaing di luar sana. Sebagai pemilik bisnis baru, Kamu akan menemukan ceruk di industri ini dan melayani klien yang sangat cocok dengan keterampilan dan keahlian Kamu. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui tujuan Kamu dalam memulai bisnis desain dan sumber daya apa yang tersedia di ujung jari.

Saat Kamu melakukan riset kompetitif dalam bisnis desain grafis, penting untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

– Apakah pesaing membebankan biaya per jam atau per proyek?

– Berapa tarif rata-rata untuk proyek desain grafis di wilayah setempat?

– Apa kesamaan dari bisnis desain grafis yang paling sukses?

– Kebutuhan atau masalah apa yang dipecahkan oleh perusahaan-perusahaan ini untuk klien?

– Apa saja karakteristik yang membedakan Kamu dari bisnis desain grafis lainnya?

  1. Menyusun Daftar Klien Desain Grafis

Terkadang, para desainer grafis yang ingin beralih dari menjadi pekerja lepas ke bisnis desain grafis penuh waktu sudah memiliki daftar klien atau referensi yang setia. Oleh karena itu, saat melakukan peralihan ini, sangat penting untuk berkomunikasi dengan klien-klien ini mengenai perubahan yang akan terjadi.

Untuk membangun jaringan baru, Kamu dapat membuat daftar koneksi atau klien potensial dan mulai mempromosikan bisnis baru ini. Ada banyak platform profesional seperti LinkedIn yang dapat digunakan untuk menghubungkan diri dengan klien baru.

Namun, perlu diingat bahwa jika sebelumnya Kamu bekerja di sebuah perusahaan, tidak etis atau bahkan ilegal untuk membawa klien dari perusahaan tersebut ke bisnis baru. Hal ini dapat melanggar klausul non-persaingan yang mungkin telah disepakati dalam kontrak sebelumnya.

10 Langkah Meluncurkan Bisnis Desain Grafis

  1. Tetapkan Anggaran dan Pendanaan Aman untuk Bisnis Desain Grafis

Untuk memulai bisnis desain grafis baru, Kamu mungkin perlu mencari sumber pendanaan melalui pinjaman bisnis atau investasi pribadi. Jika Kamu tidak memiliki aset tunai yang cukup, Kamu dapat menjelajahi opsi luar untuk mendapatkan dana.

Tetapkan anggaran yang jelas dan rinci untuk setiap item yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Beberapa biaya yang mungkin termasuk dalam memulai bisnis desain grafis adalah pembelian perangkat keras atau program komputer baru, biaya sewa ruang kantor, pembayaran asisten atau karyawan, biaya pemasaran dan administrasi seperti pembuatan rencana pemasaran, desain logo, dan membangun situs web perusahaan. Kamu juga bisa mempertimbangkan pendidikan tambahan, pelatihan, dan kursus.

Saat merencanakan anggaran jangka panjang, perlu dipertimbangkan pendapatan yang akan diterima dari proyek dan klien. Kamu harus mengatur pengeluaran dengan bijak untuk mengamankan masa depan keuangan yang lebih stabil. Investor atau pihak yang memberikan pinjaman mungkin akan menanyakan rencana keuangan yang lebih rinci untuk mempertimbangkan apakah mereka akan memberikan dana atau tidak.

  1. Siapkan Dokumen Hukum

Struktur hukum bisnis adalah hal yang penting dalam memulai bisnis desain grafis yang baru. Kamu perlu melakukan penelitian yang menyeluruh dan memutuskan apakah ingin memiliki bisnis dengan struktur:

  1. Kepemilikan tunggal
  2. Kemitraan umum atau terbatas
  3. Perusahaan perseroan terbatas (LLC)

Struktur hukum bisnis akan mempengaruhi segala aspek, mulai dari cara membayar pajak negara bagian dan federal, hingga cara bekerja dengan karyawan, dan pengeluaran bisnis mana yang dapat dikurangkan dari pajak. Jika tidak yakin bagaimana merencanakan langkah ini, maka perlu menghubungi seorang akuntan yang berspesialisasi dalam membantu pemilik usaha kecil membuat keputusan yang tepat sebelum peluncuran bisnis.

Selain itu, Kamu juga harus siap untuk mengajukan dokumen hukum yang diperlukan dengan wilayah untuk menjalankan bisnis secara legal dan bertanggung jawab.

  1. Tetapkan Tarif dan Struktur Penetapan Harga yang Layak

Artikel tersebut membahas tentang pentingnya memiliki struktur penetapan harga yang jelas dan transparan dalam bisnis desain grafis. Ketika klien baru datang, mereka mungkin akan menanyakan berapa biaya yang dikenakan untuk layanan tertentu. Sebagai bisnis formal, penting untuk memiliki jawaban stKamur dan transparansi dalam menetapkan harga. 

Untuk memudahkan dalam mengelola keuangan, dapat menggunakan alat bantu seperti template faktur dan perangkat lunak akuntansi profesional. Jika merasa kesulitan dalam mengatur keuangan, dapat mencari saran dari penasihat bisnis atau melakukan penelitian kompetitif untuk mengetahui stKamur harga yang umum digunakan dalam industri tersebut. Dengan memiliki struktur penetapan harga yang jelas dan transparan, akan mempermudah dalam menangani keuangan dan memberikan kepercayaan bagi pelanggan bahwa mereka diperlakukan secara adil.

  1. Ciptakan Ruang Kerja atau Kantor yang Praktis

Jika Kamu sudah terbiasa bekerja dari rumah sebagai desainer grafis freelance, mungkin sudah memiliki ruang kerja yang cocok untuk bekerja. Namun, ketika menjalankan bisnis yang sebenarnya, Kamu perlu memikirkan lebih banyak detail untuk memastikan produktivitas dan efisiensi kerja yang optimal. Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  1. Apakah Kamu membutuhkan ruang tambahan untuk menampung karyawan baru? Berapa biayanya?
  2. Apakah Kamu memerlukan penyimpanan tambahan untuk peralatan atau perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek?
  3. Apakah area kerja bebas dari gangguan dan kebisingan yang dapat mengganggu produktivitas Kamu dan karyawan?
  4. Apakah Kamu memerlukan ruang pribadi untuk bertemu dengan klien secara pribadi?

Meskipun beberapa pertanyaan ini mungkin tidak relevan saat Kamu baru memulai bisnis desain grafis, Kamu tetap harus mempertimbangkan pertumbuhan bisnis saat merencanakan penggunaan ruang di masa depan.

  1. Jaringan untuk Peluang Bisnis Potensial

Setelah memulai perusahaan desain grafis secara resmi, langkah selanjutnya adalah memperluas jaringan dan menyebarkan kabar tentang bisnis. Meskipun mungkin memerlukan usaha keluar dari zona nyaman, menyebarkan kabar tentang bisnis adalah tanggung jawab utama di masa-masa awal.

Apabila ada asosiasi profesional dalam lingkungan atau komunitas, saatnya untuk mendaftar sebagai anggota. Jika Kamu memiliki koneksi di komunitas bisnis lokal, buat cabang dan bagikan tautan ke situs web atau portofolio baru.

Jika Kamu memilih untuk bekerja dengan koneksi pribadi seperti teman atau anggota keluarga, pastikan mereka memahami batasan dan kebutuhan bisnis dengan baik. Meskipun menolong adalah tindakan baik, terus bekerja secara gratis tidaklah disarankan.

  1. Pasarkan Bisnis Desain Grafis

Mayoritas ahli bisnis setuju bahwa kesuksesan instan jarang terjadi. Sebagai pemilik bisnis baru, kamu harus mengambil waktu untuk mempertimbangkan bagaimana memasarkan layanan dan produkmu. Dalam desain grafis, kamu dapat menggunakan proyek masa lalu untuk menunjukkan bakat dan keterampilan layanan pelanggan.

Apakah kamu mempertahankan layanan pemasaran di dalam perusahaan atau memilih untuk bekerja dengan konsultan luar, luangkan waktu untuk memastikan bahwa semua materi pemasaran (termasuk situs web perusahaan) mengkomunikasikan misi dan tujuan merek. Karena desain grafis adalah bidang yang sangat visual, materi pemasaran juga harus kohesif dan dengan cepat mengomunikasikan tampilan, nuansa, dan gaya perusahaan.

Ketika bisnis tumbuh, pertimbangkan cara menjangkau khalayak baru dengan alat seperti situs web yang ramah pengguna, platform media sosial, sistem pemasaran email, dan materi cetak.

Mulailah Bisnis Desain Grafis dari Nol

Baca Juga:  Membangun Keterampilan Dengan Workshop: Cara yang Tepat untuk Sukses

Siapkah kamu mulai membangun perusahaan desainmu sendiri? Sudahkah kamu memahami hal administratif dan legal yang diperlukan? Bagaimana membangun networking? Seperti apa presentasi yang baik?

IDS kembali berkolaborasi dengan Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) mengadakan Classroom “Starting Your Own Design Company” Batch 2. Di sini kamu akan belajar ilmu dan kiat-kiat memulai dan mengelola bisnis mulai dari teori sampai dengan studi kasus yang relevan langsung dari pelaku industrinya.

Tunggu apalagi, yuk segera daftarkan dirimu!