Blog

BAGIKAN

Teknik dan Tips dalam Merancang Karakter Game Realistis yang Menghidupkan Imajinasi

karakter game

Berbicara tentang animasi memang tidak pernah berhenti. Film animasi menjadi favorit dari anak-anak hingga orang dewasa. Tidak hanya animasi, industri game juga semakin diminati. Karena itulah, profesi animator dan 3D artist menjadi salah satu yang paling banyak dicari saat ini.

Pada webinar IDS kali ini, topiknya tidak akan berfokus pada animasi secara umum, tetapi lebih spesifik pada bagaimana membangun karakter nyata dalam game. Siapa yang tidak suka bermain game? Atau mungkin ada yang bercita-cita menjadi pembuat karakter dalam industri game?

Dalam webinar dengan topik “Design Your Own Realistic Game Characters” dengan narasumber Danan Jovian Wardhana yang saat ini bekerja sebagai 3D Artist di redHot CG dan merupakan alumni dari IDS | International Design School yang membahas langkah-langkah dan teknik dalam merancang karakter game yang tampak hidup dan nyata. Disini Peserta mendapatkan wawasan tentang proses kreatif dalam menciptakan karakter yang memikat dan menarik pemain. Webinar ini menjadi kesempatan yang baik bagi mereka yang berminat dalam mengembangkan karier dalam pembuatan karakter game.

webinar jovian

Di awal webinar, Jovian menjelaskan perbedaan antara karakter desain untuk game dengan karakter desain untuk film. Dia menyoroti beberapa perbedaan kunci antara kedua jenis karakter tersebut.

Pertama, karakter desain untuk game cenderung lebih interaktif. Maksudnya, karakter tersebut harus dapat bergerak dan bereaksi terhadap input dan aksi pemain. Desainer harus mempertimbangkan aspek gameplay, seperti kelincahan karakter, kemampuan bertarung, dan mekanika permainan lainnya. Di sisi lain, karakter desain untuk film lebih detail dan fokus pada narasi serta visual yang menarik untuk penonton.

Kedua, tentang aspek teknis yang berbeda. Karakter desain untuk game sering kali harus diatur dalam model 3D yang dapat digunakan dalam engine game. Ini melibatkan pembuatan tekstur, rigging, dan animasi karakter yang kompleks. Sementara itu, dalam karakter desain untuk film, fokusnya sering kali pada detail visual dan keindahan tampilan dalam adegan.

Ketiga, bahwa karakter desain untuk game biasanya melibatkan variasi dan fleksibilitas yang lebih besar. Pemain seringkali memiliki pilihan dalam mengkustomisasi karakter mereka, mulai dari penampilan hingga atribut khusus. Di sisi lain, karakter dalam film memiliki penampilan yang telah ditentukan dan mungkin tidak memiliki opsi kustomisasi seperti dalam game.

Selain menjelaskan perbedaan antara karakter desain untuk game dan karakter desain untuk film, Jovian juga memberikan penjelasan tentang workflow atau alur kerja dalam pembuatan karakter desain untuk game.

Jovian memulai dengan menjelaskan tahap awal atau workflow dalam proses pembuatan karakter desain dalam game, yaitu konseptualisasi. Pada tahap ini, desainer akan mengembangkan ide dan konsep karakter, mulai dari penampilan fisik hingga kepribadian dan latar belakang karakter. Konsep ini kemudian dieksplorasi dalam bentuk sketsa atau ilustrasi untuk memberikan gambaran visual awal.

Raya, Coco, How To Train Your Dragon, animasi-animasi karya Disney, Pixar, dan Dreamworks ini pleasing banget kan kalau ditonton. Nggak cuma plotnya yang menarik, animasi 3D ketiga rumah produksi tersebut pleasing banget. Pernah nggak sih kamu kepikiran soal gimana prose pembuatannya? Well, membuat animasi 3D itu tidaklah mudah, ada beberapa tahapan yang harus kamu lalui. Untuk kamu yang pernah berstatus sebagai mahasiswa di sekolah animasi mungkin sudah tak asing dengan tahapan membuat animasi 3D berikut ini. Modeling Proses modeling adalah sebuah pembuatan karakter dan environment yang akan dibuat dalam 3 dimensi dari konsep desain karakter dan environment yang sudah dibuat. Dalam proses ini, disarankan untuk membuat karakter menggunakan model “T pose”, yaitu karakter yang dibuat di software 3D dengan gaya kedua tangan terlentang supaya proses rigging-nya lebih mudah. Hal yang paling kental dalam proses ini adalah jumlah polygon pada satu objek atau karakter yang akan dibuat. Supaya beban komputer tidak terlalu berat selama proses rendering, disarankan untuk membuat polygon tidak terlalu banyak. Animation Setelah melalui tahap modeling, maka selanjutnya memasuki tahap animation yang terdiri dari beberapa teknik, yaitu: Traditional Animation, proses pembuatan menggunakan teknik tradisional animation. Setiap frame pada film animasi tradisional berupa foto dari gambar. Gambar tersebut dibuat lebih dulu di kertas, dengan berbagai gerakan untuk menghasilkan ilusi gerakan yang berbeda. Full Animation, teknik ini menggunakan gambar yang sangat detail dan diiringi dengan gerakan yang sesuai. Pembuatan film animasi penuh dapat menggunakan cara realistis hingga mengarah pada kartun. Limited Animation, teknik yang menggunakan detail kurang rinci namun gambarnya masih stylist menggunakan metode transisi. Teknik ini sudah menghasilkan animasi dengan budget efektif untuk media. Rotoscoping, Teknik diman animator melacak gerakan live action, dan frame by frame. Sumber dari film bisa langsung digandakan dari aktor ke gambar animasi. Live-action/animation, teknik ini dilakukan dengan menggunakan karakter yang sudah digambar menjadi sebuah film animasi. Kemudian difilmkan kembali damun dengan karakter manusia asli dan background nyata. Rendering Ini adalah salah satu proses yang mungkin sudah sering kamu dengar. Rendering merupakan tahap akhir pembuatan animasi secara keseluruhan. Seluruh data yang masuk dalam proses modeling dan animation akan di-render agar menjadi format video yang dapat dinikmati. Seru bukan tahapan-tahapan pembuatan animasi 3D ini? Untuk kamu yang jatuh cinta dengan animasi dan bercita-cita menjadi animator handal, bisa kuliah animasi dengan program studi Digital Animation & Games di sekolah animasi International Design School. Program ini akan mengajarkan kamu spek kreatif dan teknis dalam proses pembuatan animasi mulai dari konsep gambar, modelling, dan menghasilkan karya animasi berstandar internasional. Selain kuliah animasi, kamu juga bisa ambil kursus animasi dengan jangka waktu yang lebih pendek. Mau tahu informasi lebih lanjut? Cek linktree di bio Instagram IDS Education aja! Ada banyak info soal website, webinar, short course, hingga voucher Prakerja yang bisa bikin kamu jadi lebih produktif!

Setelah konseptualisasi, selanjutnya adalah tahap pembuatan model 3D. Desainer akan membuat model karakter dalam perangkat lunak 3D, memperhatikan proporsi, bentuk, dan detail-detail visual yang diperlukan. Kemudian, tekstur dan warna akan diterapkan pada model untuk memberikan tampilan yang lebih hidup.

Kemudian, tahapan selanjutnya adalah rigging dan animasi. Rigging melibatkan pemberian kerangka tulang atau struktur yang memungkinkan karakter bergerak dengan lancar. Setelah itu, desainer akan membuat animasi karakter yang mencakup gerakan, ekspresi wajah, dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini penting agar karakter terlihat hidup dan responsif terhadap input pemain.

Terakhir, Jovian mungkin memaparkan tentang tahap implementasi karakter ke dalam engine game. Desainer akan mengintegrasikan karakter ke dalam lingkungan game, menguji dan mengoptimalkan kinerja karakter, serta mengatur berbagai aspek seperti animasi transisi, interaksi dengan objek, dan perilaku karakter dalam berbagai situasi.

Penjelasan tersebut memberikan pemahaman kepada peserta webinar tentang alur kerja yang umum dilakukan dalam pembuatan karakter desain untuk game. Dengan memahami workflow ini, peserta dapat memiliki gambaran tentang tahapan dan proses yang diperlukan dalam menghasilkan karakter yang menarik dan fungsional dalam sebuah game.

Materi terakhir yang disampaikan adalah mengenai alat-alat atau tools yang digunakan untuk membuat desain karakter untuk game. Jovian memaparkan beberapa alat yang umum digunakan dalam industri untuk membantu desainer dalam proses kreatif mereka.

Salah satu alat yang mungkin disebutkan adalah perangkat lunak desain 3D seperti Autodesk Maya, Blender, atau 3ds Max. Alat-alat ini memungkinkan desainer untuk membuat model 3D karakter yang mendetail dan kompleks, serta mengatur tekstur, warna, dan animasi karakter.

Selain itu, Jovian membahas tentang perangkat lunak desain vektor seperti Adobe Illustrator atau CorelDRAW. Perangkat lunak ini digunakan untuk menghasilkan ilustrasi vektor yang dapat digunakan dalam desain karakter game.

Dalam konteks pembuatan tekstur karakter, desainer mungkin menggunakan alat seperti Adobe Photoshop atau Substance Painter. Alat-alat ini memungkinkan desainer untuk menerapkan tekstur, warna, dan detail-detail visual pada model karakter.

Jovian juga menyebutkan alat-alat tambahan seperti tablet grafis, yang memungkinkan desainer untuk menggambar secara digital dengan presisi dan keakuratan yang tinggi. Selain itu, pencahayaan dan rendering juga dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak seperti Autodesk Arnold, V-Ray, atau Unity untuk memberikan tampilan yang realistis pada karakter.

Dengan memahami berbagai tools yang tersedia, peserta dapat memilih dan menguasai alat yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka dalam mengembangkan karakter yang menarik dan berkualitas tinggi.

Jika kamu tertarik dengan dunia game dan ingin mempelajari seni merancang karakter yang mengesankan, mari belajar animasi di IDS! Mengapa memilih IDS sebagai tempat belajar? Karena IDS menawarkan Program Digital Animation & Games yang akan mengajarkan mahasiswa keterampilan kreatif dan teknis dalam proses produksi untuk animasi dan efek visual dalam industri film & televisi, serta industri game yang sedang berkembang pesat. 

Mahasiswa akan memahami seluruh tahapan pembuatan animasi dan game, mulai dari ide, cerita, desain karakter, hingga mampu menghasilkan karya dengan standar internasional. Dalam program ini, penggunaan perangkat lunak industri standar seperti Autodesk Maya & Unreal akan diajarkan secara mendalam kepada mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga akan mempelajari berbagai teknik animasi, efek visual, dan desain game yang penting untuk menciptakan karya-karya yang mengagumkan.