Blog
Teknik Fotografi Dasar: Memotret Interior
- August 8, 2015
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Memotret interior biasanya menjadi salah satu hobi para traveller yang singgah di cafe atau tempat-tempat unik, sekedar untuk mengetahui bagaimana kenyamanan desain interior-nya atau pun menu yang ditawarkan. Teknik fotografi yang digunakan untuk memotret interior perlu memerhatikan karakteristik cahaya sekitar, karena biasanya menggunakan tata cahaya lampu. Berbeda dengan arsitektur yang lebih mengandalkan cahaya matahari. Belum banyak peminat fotografi yang menguasai bidang ini, teknik fotografi interior biasanya dibutuhkan untuk komersil sehingga harus memahami teknik fotografi yang benar agar hasil memuaskan.
Karakteristik cahaya selalu menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena berpengaruh pada hasil pengambilan gambar. Bisa menggunakan tata cahaya lampu untuk satu kali pengambilan gambar, atau dengan beberapa kali shot untuk digabungkan agar terlihat beberapa tempat menjadi cahaya.
Nah, karena memotret interior merupakan teknik fotografi yang biasa digunakan untuk komersil dan belum banyak menjadi tren di kalangan fotografer pemula, kesempatan kamu menguasai bidang ini akan lebih dekat dan lebih menguntungkan! Untuk itu, perlu dipahami terlebih dulu seperti apa teknik fotografi dasar memotret interior. Yuk, simak hal-hal yang harus kamu perhatikan untuk memulai fotografi interior!
1. Material/Obyek Foto
Perlu kamu ketahui bahwa benda yang akan menjadi obyekmu merupakan material yang memantulkan, membiaskan, atau menangkap cahaya.
2. Detail Benda
Cari detail benda agar menghindari over exposure yang menyebabkan detail dari benda tersebut hilang atau tidak tampak.
3. Lensa
Gunakan lensa wide yang tidak distorsi untuk menghindari foto rusak karena distorsi yang dihasilkan.
4. Depth of Field (DoF)
Dengan DoF, kamu bisa mendapatkan gambar yang memiliki perspektif serta kedalaman ruang yang bagus. DoF berbeda dengan bokeh, pelajari lebih lanjut agar gambar yang kamu inginkan mendapat hasil yang sesuai.
5. Tripod
Alat ini membantu agar pengambilan gambar yang berlangsung dapat steady, multiple shot, dan mengurangi gerakan (shaking) tangan. Ketika menggunakan shutter speed yang lambat atau remote control, tripod juga membantu mengantisipasi gerakan yang terjadi ketika memencet shutter.
6. Filter Polarisasi (Polarizing Filter)
Filter ini membantu mengurangi kontras yang berlebihan serta pantulan (refleksi) yang mengganggu, mengurangi efek bias dari cahaya yang kasar. Selain itu, juga membantu menaikkan saturasi warna pada foto sehingga foto yang dihasilkan lebih menarik.
7. White Balance
Suhu warna akan sulit ditentukan karena sumber cahaya tidak terprediksi, juga bersifat acak. Akurasi WB sangat diperlukan pada fotografi interior untuk mendapatkan akurasi warna rancangan interior tersebut. Pada foto interior, kamu harus menentukan daerah mana yang tepat untuk melakukan custom WB, dengan menempatkan sebuah tolok ukur. Kertas abu-abu atau putih bisa digunakan sebagai tolok ukur. Setelah pemotretan, akurasi WB dilakukan dengan melakukan koreksi terhadap tolok ukur agar seperti warna aslinya.
Satu lagi, jangan tertipu dengan gambar yang ada di viewfinder atau di display, baca juga histogram agar mendapatkan exposure yang tepat. Selamat mencoba! Mau tahu lebih banyak tentang dunia fotografi? Atau ingin menjadi fotografi handal? Yuk gabung di Creative Course kelas Photography & Digital Imaging di IDS | International Design School!
By: Karina N Noviradini
Source: 1 2 3
Image Credit: Panduan Membuat Kombinasi Warna Interior Eksterior Rumah By Anna Hape is licensed under CC BY 2.0
[button link=”https://www.idseducation.com/ids-programs/short-course/creative-course/” type=”big” color=”red” newwindow=”yes”] Ingin Menjadi Fotografer Profesional, Tapi Bingung Mau Belajar Di Mana? IDS Punya Solusinya! Klik Di sini Untuk Info Lebih Lanjut. [/button]