Blog
Terbaik, 10 Film Indonesia di Netflix yang Berhasil Memenangi Penghargaan
- November 27, 2021
- Posted by: nita
- Category: Articles
Film Indonesia di Netflix semakin lama kian dilirik di dunia internasional. Semakin banyak bermunculan film-film Indonesia yang berkualitas tentunya. Hal ini menunjukkan perkembangan dunia perfilman di tanah air kian pesat.
Tak hanya tayang di bioskop, film Indonesia bisa dinikmati oleh semua orang melalui layanan streaming Netflix. Kamu bisa menonton film yang telah lama maupun baru tayang kapanpun dan dimanapun.
Berikut kami rangkum 10 film Indonesia yang berhasil memenangi sejumlah penghargaan yang hadir di Netflix. Baik penghargaan tersebut bersifat lokal maupun internasional.
Modus Anomali
Film Anomali merupakan karya dari Joko Anwar dan berhasil menyabet penghargaan sebagai pemenang kategori Bucheon Award di Network of Asian Fantastic Films 2011. Film ini dibintangi oleh Rio Dewanto dan Hannah Al Rashid.
Mengambil genre thriller, film Anomali menceritakan seorang laki-laki yang sedang berlibur bersama keluarganya di hutan. Akan tetapi, serangkaian peristiwa aneh terjadi. Sosok penampakan aneh terus menghampirinya.
Pintu Terlarang
Film selanjutnya yang berhasil memenangi penghargaan dan tayang di Netflix berjudul Pintu Terlarang. Film ini berhasil meraih penghargaan yaitu sebagai Pemenang Puchon International Fantastic Film Festival 2009 untuk kategori Film Terbaik dan Pemenang Festival Film Indonesia 2009 untuk kategori Sinematografi Terbaik dan Penyunting Gambar Terbaik.
Film yang dibintangi oleh Fachri Albar dan Marsha Timothy ini mengisahkan seorang pematung yang kehidupannya berubah drastis setelah menerima sejumlah pesanan dari seseorang yang misterius.
5 cm
Film 5 cm berhasil mendapat penghargaan sebagai Pemenang Festival Film Indonesia 2013 untuk kategori Sinematografi Terbaik.
Film ini menceritakan tentang perjalanan 5 orang sahabat yang sedang mencoba mendaki Gunung Semeru. Dalam perjalanannya, mereka menemukan arti dari sebuah pertemanan.
Cahaya dari Timur: Beta Maluku
Sebuah karya yang mendapat penghargaan sebagai Pemenang Festival Film Indonesia 2014 untuk kategori Film Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik.
Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku merupakan persembahan dari Angga Dwimas Sangsoko. Film yang berpusat pada tokoh Sani Tawainella (Chico Jericho) seorang pelatih bola di tengah konflik agama Kristen dan Islam di Maluku.
Sang Penari
Film Sang Penari meraih penghargaan sebagai Pemenang Festival Film Indonesia 2011 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita dan Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Mengambil latar tahun 1960-an, mengisahkan sepasang muda-mudi yang hidup dalam kemiskinan di sebuah desa. Sang wanita bernama Srintil (Prisia Nasution) memiliki kekuatan gaib dalam tariannya. Sementara sang lelaki bernama Rasus (Oka Antara) harus pergi meninggalkan desa untuk bergabung dalam kelompok pasukan khusus.
Tabula Rasa
Film in memenangkan sejumlah penghargaan Pemenang Festival Film Indonesia 2014 untuk kategori Skenario Asli Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Utama Wanita Terbaik
Mengisahkan seorang laki-laki dari Papua bernama Hans (Jimmy Kobogau) yang mempunyai impian menjadi atlet sepak bola, namun selalu saja ada halangan yang menghalangi mimpinya tersebut.
Cek Toko Sebelah
Film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa berhasil menerima penghargaan sebagai Pemenang Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Skenario Asli Terbaik.
Mengisahkan Erwin (Ernest Prakasa) yang terpaksa harus menjaga toko kelontong milik keluarganya. Sang ayah jatuh sakit, sementara sang ibunda telah meninggal dunia. Sang kakak bernama Yohan (Dion Wiyoko) kecewa dengan keputusan tersebut dan berusaha merebut toko.
Athirah (Emma)
Film ini sukses sebagai Pemenang Festival Film Indonesia 2016 untuk kategori Film Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Adaptasi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, dan Penata Busana Terbaik.
Film Athirah juga berhasil mendapat pengakuan di kancah global, di mana film ini tayang di Tokyo International Film Festival 2016, Busan International Film Festival 2016, dan Vancouver International Film Festival 2016.
Mengisahkan kehidupan seorang ibu muda bernama Athirah (Cut Mini) yang tinggal di Makasar pada tahun 1950-an. Kehidupannya berubah ketika ia terpaksa menerima kenyataan bahwa sang suami mempunyai wanita lain. Meski hidup dalam poligami, ia tetap berjuang mempertahankan keluarga.
Pengabdi Setan
Film ini menjadi Pemenang Festival Film Indonesia 2017 untuk sejumlah kategori yaitu Sinematografi Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Pemeran Anak Terbaik. Selain itu menjadi Pemenang Toronto After Dark Film Festival 2018 untuk kategori Film Horor Terbaik.
Film yang disutradarai oleh Joko Anwar menceritakan sebuah keluarga yang memiliki nasib buruk setelah ditinggal oleh sang ibunda. Berbagai peristiwa menyeramkan terjadi, keluarga ini kemudian bersatu untuk mempertahankan hidup.
Posesif
Film Posesif meraih penghargaan Pemenang Festival Film Indonesia 2017 untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Sutradara Terbaik.
Menceritakan Lala (Putri Marino) seorang atlet selam sekolah bertemu dengan Yudhis (Adipati Dolken). Dalam perjalanan kisah cinta mereka, tak di sangka Yudhis ternyata mempunyai sisi gelap yang tidak diketahui oleh Lala.
Itulah tadi 10 rekomendasi film Indonesia yang berhasil memenangkan sejumlah penghargaan. Film-film tersebut bisa kamu tonton ulang melalui layanan streaming Netflix.