Blog
Tiara Westlake: From Actor to Filmmaker in UK
- February 18, 2022
- Posted by: nita
- Category: Articles
Mengawali karirnya sebagai Aktris di Tanah Air, Tiara Westlake ternyata memiliki ketertarikan terhadap dunia perfilman sejak lama, hal itu ia ungkapkan pada saat webinar yang diselenggarakan oleh International Design School (IDS), yang mana webinar kali ini mengusung tema “From Actor to Filmmaker” via Zoom Meeting, pada Jumat (11/02/22).
Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.00 – 17.00 WIB yang berlangsung selama satu jam dihadiri oleh 178 partisipan serta diawali dengan salam sapa dari moderator kepada audiens yaitu Pandu Birantoro ia adalah Executive Producer Paragon Pictures dan Ari Dina Krestiawan adalah Program Head Digital Film & Media Production kegiatan ini dilanjut dengan bincang santai bersama pembicara yaitu bersama Tiara Westlake sendiri.
“Dari dulu saat di Indonesia masih menjadi aktor, emang udah kepikiran si pengen banget ngedirect sendiri atau nulis sendiri, waktu aku jaman SMA suka nulis teater untuk kompetisi-kompetisi di sekolah, trus suka ikut film making competition di sekolah dan juga orang tua memang kreatif papa seorang fotografer mama produser teater jadi memang sudah ingin berkecimpung di balik kamera, jadi waktu lulus SMA sempet kerja dulu acting selama setahun lalu ga mikir Panjang langsung sekolah film di IDS, “ ujar Tiara.
Tiara mengungkapkan bahwa ia sangat tertarik dengan hal-hal yang lebih besar dari sebuah narrative itu sendiri, baik itu ketertarikannya terhadap isu lingkungan atau bahkan isu sosial, cara ia ketika menjalankan sebuah kreatif proses adalah dengan cara treatment menulis semua ide yang paling jelek hingga yang bagus. Lalu memvisualisasikan semua dengan storyboard atau dengan foto-foto referensi setelah itu ketika semuanya sudah selesai baru dikasihkan ke klien.
“Di IDS aku belajar banyak banget, di IDS waktu itu ada satu kelas yaitu basic graphic design dan itu sampai sekarang masih kepake dalam segala hal yang aku lakukan, misalnya saat mendesain shoot, graphic design itu penting banget untuk memperhatikan warnanya, komposisinya dan masih banyak lagi yang aku dapat pelajaran saat aku di IDS, mulai dari cara mendesain shoot, cara story telling bagaimana bercerita tapi melewati visual.” ujar Tiara.
Pandu menambahkan bahwasanya ketika kita berkecimpung di dunia perfilm-an itu adalah sebuah proses belajar seumur hidup. “filmmaking is like a lifetime school, film making itu harus diasah terus menerus, ide yang kamu buat akan selalu merasa mendapat tantangan setiap harinya dan saat itulah kamu bisa menilai bukan tentang hal ide tersebut diterima atau tidak sama audiens. namun ide tersebut efektif gak, ide tersebut efisien gak, idenya kreatif atau tidak dan itu lah yang membuat industri itu akan maju”.
Sesi pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab secara interaktif antara audiens dan juga narasumber. “bagaimana pitch film yang baik dan supaya bisa meyakinkan investor atas pitch idea film yang kita buat?” Ujar Monica Wijaya.
Pada akhir sesi tiara menyampaikan bahwa untuk mempelajari filmmaker yang pertama harus dimiliki adalah kurangi ego, kita harus menerima saran kritik dari audiens kita, jalani semua prosesnya dengan have fun, be open minded Keterbukaan pikiran adalah karakteristik yang melibatkan penerimaan terhadap beragam ide, argumen, dan informasi, serta yang terakhir adalah be curious tidak pernah merasa puas, dan penasaran dengan hal-hal baru.