Blog
Tips Menggunakan 2 Font dalam Satu Design, Perhatikan 5 Hal ini
- March 12, 2020
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Tipografi tak bisa dianggap sepele, karena ia lebih dari sekadar memilih jenis dan ukuran font. Tipografi adalah seni agar pesan tak hanya sekadar disampaikan, tetapi disampaikan dengan penuh estetika.
Seringkali dalam desain, satu jenis font tak cukup untuk membuat ketertarikan secara visual. 2 Jenis font atau lebih seringkali digunakan untuk membangun hirarki informasi yang menarik. Dan ketika 2 jenis font dipilih, kamu tentu berharap kombinasi tadi harmonis. Beberapa tips di bawah ini bisa kamu terapkan saat perlu menyatukan 2 font atau lebih dalam satu desain.
- Tetap buat sederhana
Ada pepatah mengatakan jangan gunakan lebih dari 3 font dalam satu desain. Pepatah ini bukan tanpa alasan, karena kesederhanaan salah satu kunci agar pesan bisa tersampaikan dengan baik. Jadi pastikan kamu mengutamakan keterbacaan pesan daripada hanya ingin memuaskan ego, selera atau demi mempertahankan gaya. Karena pada dasarnya, tugas utama tipografi adalah menyampaikan pesan secara menarik.
- Pastikan berbeda
Kombinasi jenis font yang terlalu mirip justru akan terlihat sebagai kesalahan. Sebaliknya, kamu bisa mulai bereksperimen dengan gaya font yang berbeda. Contoh, gabungkan dua font sans-serif seperti Helvetica dan Univers untuk memberikan efek yang berbeda dengan tetapi masih dalam satu gaya atau satu keluarga font.
- Perhatikan konstruksi, hindari “dosa huruf”
Aplikasi desain saat ini memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal dengan menggunakan tipografi. Tetapi jangan sampai berbagai fitur dan kemudahan tadi justru menjerumuskan ke dalam “dosa huruf”. Salah satu yang menyebabkan “dosa huruf” ketika kamu meregangkan huruf baik horizontal atau vertikal yang bisa mengubah konstruksi huruf dan membuatnya tidak proporsional.
Jangan pula memalsukan italic dengan menggunakan fitur di program desain jika memang font tersebut tak memiliki gaya italic. Cara ini menjadikan huruf tadi terlihat jelek dan tidak lagi proporsional, termasuk jika kamu menggunakan 2 jenis font atau lebih.
- Kontras
Untuk desain editorial, kombinasi 2 jenis font yang kontras bisa menjadikan pesan lebih jelas tersampaikan. Misalnya saja, huruf untuk judul dan isi berbeda, begitu pula ukuran huruf untuk sub judul dan catatan kaki.
Selain itu, kombinasi tipografi yang kontras bisa membangun hirarki yang lebih jelas. Jenis huruf untuk menimbulkan kontras biasanya menggunakan rumus klasik pencampuran serif dan sans serif font. Selain menggunakan jenis font yang berbeda, beberapa teknik lain yang juga terlibat antara lain; leading, inter paragraph spacing serta tracking.
- Cocokkan pilihan font dengan pesan
Untuk kamu yang sudah berpengalaman mendesain, kamu mungkin punya font favorit yang seringkali digunakan di setiap kesempatan. Atau berdasarkan pengalaman, kamu merasa satu font terlihat lebih menarik dibandingkan font lainnya, tetapi perasaan tadi bisa berbeda di lain kesempatan. Kenapa bisa begitu?
Hal ini bisa terjadi karena masing-masing font punya sifat atau pembawaannya yang berbeda. Satu font bisa terlihat mewah dan cocok dipakai di desain kamu, sementara di kesempatan berbeda font yang sama malah tidak terlihat menyatu dengan desain kamu. Kebanyakan font tidak cocok untuk semua desain, tergantung jenis desain pesan yang ingin disampaikan, hal ini menjadi lebih kompleks ketika kamu memakai 2 font atau lebih.
Cocokkan kombinasi font yang kamu pilih dengan tema desain serta pesan yang ingin disampaikan. Kamu bisa lakukan riset, atau berdiskusi dengan kolega atau klien untuk bisa mendapatkan kesepakatan tentang mood dan gaya desain termasuk di dalamnya tipografi atau kombinasi huruf yang akan dipakai.
Menggunakan kombinasi 2 font atau lebih dalam satu desain bisa menjadi hal yang menakjubkan jika terjadi harmonisasi yang tepat. Yang terpenting, pilihan kombinasi huruf yang kamu pilih malah mengaburkan informasi atau pesan yang disampaikan.
Sumber: 1 2