Webinar Update: Membuat Game Visual Novel Tanpa Coding
Pada Jumat, 1 November 2024 lalu, IDS | BTEC kembali menyelenggarakan webinar gratis yang menarik dengan judul, “How to Create & Publish Your Own Visual Novel Game with Ren’Py, No Coding Experiences Needed!” Webinar ini memberikan kesempatan bagi para siswa SMA dan mahasiswa atau pekerja muda untuk belajar membuat game visual novel dari nol—tanpa pengalaman coding.
Melalui platform Zoom, webinar ini dipandu oleh Michelle Kiara Boediman, seorang kreator visual novel sekaligus alumni University of Melbourne yang kini melanjutkan studi S2 dalam bidang Scriptwriting & Copywriting di Universitas Petra.
Webinar ini berhasil menarik perhatian para peserta yang antusias belajar dan berkreasi. Bagaimana tidak? Dengan hanya menggunakan software sederhana seperti Ren’Py, siapa saja bisa membuat visual novel mereka sendiri. Tidak perlu pengalaman coding, hanya ide cerita yang kuat dan sedikit panduan teknis!
Daftar Isi
Apa Itu Visual Novel?
Bagi yang belum tahu, visual novel adalah genre game berbasis cerita yang lebih fokus pada alur dan pengembangan karakter dibandingkan aksi atau strategi. Biasanya, visual novel hadir dengan teks besar, gambar latar, dan pilihan interaktif yang memungkinkan pemain mempengaruhi arah cerita. Dengan fitur percabangan cerita, pengalaman bermain menjadi lebih personal karena setiap pilihan yang diambil pemain bisa membawa mereka ke berbagai akhir cerita. Inilah yang membuat visual novel menarik dan mudah diciptakan oleh pemula.
Michelle, sebagai seorang kreator visual novel, berbagi pengalamannya mengembangkan game yang bercerita. Ia juga memperkenalkan beberapa contoh visual novel populer, seperti Doki Doki Literature Club! yang menampilkan elemen horor psikologis, serta The Sun Shines Over Us, sebuah visual novel asal Indonesia yang membahas isu kesehatan mental.
Karakteristik dari Sebuah Visual Novel
Dalam webinar, Michelle Kiara Boediman menjelaskan beberapa karakteristik mendasar dari visual novel yang membedakannya dari game lain:
- Kemajuan Cerita. Dalam visual novel, pemain tidak mengendalikan karakter secara langsung seperti di game tradisional. Sebaliknya, cerita bergerak maju ketika pemain mengklik atau melakukan tindakan tertentu untuk memperbarui teks yang muncul di layar.
- Teks dan Gambar sebagai Elemen Utama. Visual novel biasanya memiliki kotak teks besar yang berisi narasi atau dialog, serta latar belakang visual yang menggambarkan adegan. Elemen ini membuat cerita terasa lebih imersif dan membantu pemain membayangkan dunia yang diceritakan.
- Interaktivitas dalam Cerita. Walaupun fokus utama visual novel adalah ceritanya, genre ini tetap menawarkan elemen interaktif. Pemain dapat membuat pilihan yang menentukan arah perkembangan cerita, memberikan kebebasan bagi pemain untuk memengaruhi jalannya kisah.
- Alur Cerita Bercabang. Visual novel sering kali memiliki struktur cerita yang bercabang, di mana pilihan yang diambil pemain dapat membawa mereka ke jalur yang berbeda. Hal ini menciptakan pengalaman bermain yang unik setiap kali, karena pemain bisa menjelajahi berbagai kemungkinan akhir.
Membuat Outline Cerita Visual Novel dengan Software
Dalam webinar, Michelle Kiara Boediman memberikan beberapa rekomendasi perangkat lunak yang bisa digunakan untuk membuat visual novel. Berikut adalah dua pendekatan utama yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pembuat:
1. Metode Pertama: Langsung Membuat Percabangan di Software
Metode ini memungkinkan pembuat untuk langsung menciptakan alur cerita bercabang dalam perangkat lunak pembuatan visual novel, seperti Twine. Twine merupakan salah satu alat paling populer karena memungkinkan pengguna untuk membuat alur cerita yang kompleks dengan percabangan yang mudah diatur langsung di dalam program. Metode ini sangat cocok bagi mereka yang ingin segera melihat bagaimana cerita berkembang melalui pilihan interaktif.
2. Metode Kedua: Outline Cerita Secara Linear Terlebih Dahulu
Dalam metode ini, pembuat dianjurkan untuk menyusun cerita secara linear terlebih dahulu dalam bentuk naskah atau outline sebelum menambahkan elemen percabangan. Setelah fondasi cerita linear selesai, mereka bisa menandai bagian-bagian tertentu di mana interaktivitas atau pilihan dapat ditambahkan. Metode ini cocok bagi pembuat yang merasa lebih nyaman menyusun narasi secara utuh terlebih dahulu sebelum memikirkan percabangan cerita.
Dengan menggunakan kedua metode ini, kreator visual novel dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan gaya kerja mereka, apakah mereka ingin segera mencoba berbagai jalur cerita atau fokus memperkuat fondasi cerita terlebih dahulu.
Langkah-Langkah Membuat Visual Novel dengan Ren’Py
Ren’Py adalah perangkat lunak open-source yang cocok untuk pemula karena interfacenya yang mudah dipahami. Dalam webinar ini, Michelle menguraikan langkah-langkah dasar membuat visual novel di Ren’Py:
1. Menyiapkan File Dasar Proyek Ren’Py
Dalam Ren’Py, beberapa file penting yang perlu diatur antara lain script.rpy untuk cerita dan skenario, screens.rpy untuk mengatur tampilan layar, dan options.rpy untuk preferensi konfigurasi game. Setiap file ini punya fungsi spesifik yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan cerita.
2. Mendefinisikan Karakter dan Dialog
Michelle menjelaskan pentingnya mendefinisikan karakter di awal, misalnya:
define k = Character(“Kiara”, color=”#c8ffc8″)
Lalu, cerita bisa mulai ditulis dengan dialog yang interaktif. Dengan cara ini, cerita bisa mengalir dan pembaca bisa langsung melihat interaksi antar karakter.
3. Menambahkan Gambar Latar dan Musik
Ren’Py mendukung penggunaan gambar dan musik untuk memperkuat suasana cerita. Contoh sederhana untuk menampilkan latar:
play music “lagu.ogg”
Musik pun bisa dimainkan dengan perintah seperti play music.
4. Membuat Pilihan Interaktif
Salah satu elemen utama dalam visual novel adalah pilihan bercabang. Dengan perintah menu, pemain bisa memilih arah cerita.
Pilihan-pilihan ini membawa pemain ke bagian cerita berbeda, memberi pengalaman unik di setiap permainan.
Menyiapkan Repository dan Manajemen Proyek
Selain teknis pembuatan, Michelle menekankan pentingnya menyiapkan repository agar proyek terorganisir dengan baik. Dengan menggunakan platform seperti GitLab atau Sourcetree, pengembang dapat menyimpan dan melacak perubahan pada proyek mereka, memastikan file aman dan mudah dikelola. Ini sangat membantu saat bekerja dalam tim atau saat ada revisi besar pada proyek.
Platform untuk Publikasi Visual Novel
Selesai membuat visual novel, saatnya dipublikasikan! Michelle memberikan panduan tentang dua platform utama untuk merilis game:
- Steam: Cocok untuk visual novel komersial, meskipun ada biaya $100 USD per game. Namun, Steam menawarkan audiens luas dengan potensi penjualan tinggi.
- itch.io: Pilihan tepat untuk proyek eksperimental atau indie karena gratis. itch.io lebih populer di kalangan kreator indie dan tidak memungut biaya untuk mengunggah game.
Dengan perbandingan ini, peserta bisa memilih platform yang paling sesuai dengan tujuan dan target audiens mereka.
Respon dan Antusiasme Peserta
Selama webinar berlangsung, para peserta sangat antusias. Banyak yang bertanya tentang teknik pembuatan cerita, cara menambahkan elemen interaktif, hingga tips publikasi. Michelle dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan, memberikan inspirasi, dan mendorong peserta untuk mulai membuat game mereka sendiri.
Kesimpulan: Mulailah Kreasi Visual Novelmu!
Webinar ini menjadi bukti bahwa siapapun bisa mulai membuat visual novel tanpa perlu takut pada kode. Dengan alat yang mudah dipakai seperti Ren’Py, ide kreatif, dan panduan dasar dari Michelle, para peserta siap memulai perjalanan mereka di dunia pengembangan game. Jika kamu tertarik, jangan ragu untuk mencoba, karena dunia game development kini lebih terbuka untuk pemula yang penuh semangat!
Tertarik untuk terjun dan berkarir dalam industri animasi? Belajar animasi di IDS | BTEC aja, Kurikulumnya Terakreditasi UK Lho!
IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.
Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karir serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.
Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk kuliah animasi di IDS | BTEC!