Blog
Yuk! Kenalan dengan Berbagai Jenis Font Desain
- February 28, 2018
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Pemilihan font yang solid terhadap suatu brand dapat menghubungkan keseluruhan elemen pada desain. Font yang baik bisa melibatkan audien dan menggambarkan identitas dari desain brand yang dibuat. Jika kamu sudah membuat sebuah logo, pasti kamu juga memiliki satu font pilihan yang sesuai dengan estetika. Setiap font memberikan pesan yang berbeda dan memiliki karakteristik tersendiri. Namun, tidak berhenti sampai di situ, kamu juga memerlukan font sekunder. Ketika mulai prosesnya, jumlah font yang tersedia mungkin sangat banyak dan beragam jenisnya. Tapi tahukah kalian? Kalau font-font tersebut sebenarnya hanya terdiri dari beberapa golongan? Penasaran? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
1. Serif
Font Serif adalah jenis font tertua dan paling klasik. Sering juga disebut jenis font berkait karena memiliki garis berkait di tiap ujung hurufnya, contoh yang paling populer adalah Times New Roman. Font Serif dinilai lebih berkelas dan high-end. Font ini sering menjadi pilihan yang paling tepat digunakan untuk brosur, koran, dan buku pelajaran karena sangat mudah terbaca dan mata audien sudah terbiasa dengan bentuknya.
2. Sans Serif
Berbeda dengan Serif, Sans Serif tidak memiliki garis berkait di tiap ujung hurufnya. Cenderung memiliki garis ketebalan dari satu ujung ke ujung lainnya. Font Sans-Serif cenderung digunakan untuk hal-hal yang semi formal, santai dan sangat sesuai apabila digunakan dalam digital, termasuk situs web dan e-readers. Sans Serif dinilai membawa kekuatan, kejelasan, tampilan bersih dan modern ke dalam desain. Bobot yang berbeda dari font yang sama dapat menawarkan nada yang berbeda secara drastis, misalnya Sans Serif tebal sangat maskulin sedangkan versi garis tipis terlihat lebih glamor.
3. Slab Serif
Font Slab dicirikan oleh serif block. Jika kamu pernah menggunakan mesin tik sekolah tua, maka itulah jenis font Slab. Jenis font ini harus digunakan dengan hati-hati dan biasanya lebih baik untuk logo dan header, bukan teks yang diperluas, tapi masih mudah terbaca.
4. Script
Jenis font yang satu ini sering disebut sebagai font Handwriting (tulisan tangan). Font ini terinspirasi dari gaya kaligrafi yang sangat populer dan sering ditemukan pada undangan pernikahan, ulang tahun, atau brand clothing baju wanita. Namun, font Script sangat tidak cocok untuk paragraf panjang. Font Script selalu memiliki tebal tipis tulisan yang bervariasi dalam setiap hurufnya. Salah satu karakteristiknya adalah tidak bisa menggunakan huruf besar (kapital) dalam satu kata karena akan terlihat sangat tidak rapi. Komposisi yang benar adalah huruf kecil semua atau huruf kapital di depannya, sisanya menggunakan huruf kecil.
5. Dekoratif
Ini adalah font yang sangat berbeda dari jenis font – font lainnya. Font Dekoratif cenderung lebih bervariasi, bergaya dan memberikan kesan yang berbeda pada pembacanya, tapi kamu harus selalu berhati-hati saat menggunakan font Dekoratif ini (atau tampilan). Sama dengan script font, font Dekoratif juga tidak cocok digunakan untuk paragraf yang panjang. Font Dekoratif tidak punya karakteristik yang mirip antara satu font dengan font lainnya. Setiap font Dekoratif memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan kemauan desainer font tersebut.
Bagaimana? Apapun itu fontnya, sebenarnya tergantung dari kebutuhan dan bagaimana seorang graphic designer menerapkan dan mengkombinasikan dalam desainnya. Nah, buat kamu yang masih suka bingung dalam hal mendesain, nggak usah khawatir! Pelajari terus dan asah kemampuan skill kamu. Nah, IDS | International Design School punya berbagai program pendidikan menarik loh seputar digital design. Dengan masa kuliah 20 bulan IDS menawarkan jalur fast track yang dapat mengantarkan kamu menjadi seorang desain grafis professional.
(AEL)
Source article and pictures:
1