Blog
Yuk, Mengenal Lebih Dalam tentang Interaction Design!
- December 28, 2020
- Posted by: ids
- Category: Articles
Kalau kalian tertarik dalam dunia UI/UX designer, kemungkinan besar kamu pernah mendengar yang namanya Interaction Design, dimana ini merupakan elemen penting yang ada di dalam user experience (UX). Kamu salah besar jika menganggap keduanya merupakan hal yang sama, karena terdapat perbedaan yang mendasar di antara keduanya.
Jika berbicara tentang Interaction Design, maka berarti itu adalah desain dari interaksi antara user dan produk. Kebanyakan ketika seseorang membicarakan tentang Interaction Design, produk yang biasanya dibicarakan berupa produk software seperti aplikasi atau website. Tujuan dari Interaction Design adalah untuk membuat produk yang memungkin user untuk bisa mencapai tujuan mereka dalam cara yang paling memungkinkan.
Untuk dapat membuat interaksi antara user dan produk biasanya melibatkan banyak elemen seperti estetik motion, suara, space dan masih banyak lagi. Nah, kalau kalian bertanya apa perbedaan dari kedua, UX design adalah tentang membentuk pengalaman menggunakan produk dan sebagian besar melibatkan interaksi antara user dan produk.
Tetapi, UX design jauh lebih luas dari Interaction Design, karena ini juga membutuhkan riset pada pengguna, seperti mencari tahu siapa user yang berada di urutan pertama. Kemudian membuat user persona, mengapa dan dalam kondisi apa yang membuat mereka ingin menggunakan produk, lalu melakukan user testing dan usability testing, dan lain sebagainya.
Itu tadi adalah seputar UX design, lalu bagaimana dengan Interaction Design? Untuk lebih memahami tentang Interaction Design kamu harus tahu 5 dimensi tentang Interaction Design di bawah ini:
- Words
Words atau kata-kata sering kali digunakan untuk berinteraksi, contohnya seperti label pada tombol dimana itu harus bermakna dan mudah dipahami. Interaction Design harus bisa mengkomunikasikan informasi kepada pengguna, tetapi tidak memberikan terlalu banyak informasi yang bisa membuat pengguna kewalahan.
- Visual representation
Ini berhubungan dengan elemen grafis seperti gambar, tipografi, dan ikon yang digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna. Biasanya digunakan untuk melengkapi kata-kata yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada user.
- Physical object or space
Hal ini lebih mengacu kepada menggunakan device apa user berinteraksi dengan produk. Apakah lewat laptop? Menggunakan mouse atau touchpad? Atau lewat smartphone? Dan dalam dimanakah user menggunakannya? Misalnya, apakah user berdiri di kereta yang penuh sesak? Ataukah sedang duduk di meja kantor saat menjelajah situs web itu? Hal-hal ini mempengaruhi interaksi antara user dan produk
- Time
Kalau tentang time ini sebagian besar mengacu pada media yang selalu berubah seiringnya waktu berjalan (animasi, video, sura). Gerakan dan suara memainkan peran penting dalam memberikan feedback kepada interaksi yang dilakukan user. Yang menjadi perhatian lain adalah jumlah waktu yang dihabiskan user untuk berinteraksi dengan produk. Dapatkan user melacak progress mereka, atau melanjutkan interaksi mereka beberapa waktu kemudian?
- Behaviour
Behaviour berarti termasuk dalam mekanisme produk, dimana untuk mengetahui bagaimana cara user beraksi selama membuka website? Bagaimana user mengoperasikan sebuah produk? Dengan kata lain, begitulah cara dimensi sebelumnya menentukan interaksi sebuah produk. Itu juga mencakup reaksi yang diberikan, misalnya tanggapan emosional atau feedback yang diberikan dari user dan produk itu sendiri.
Nah, setelah memahami itu sebenarnya apa yang dilakukan Interaction Designer? Jawabannya adalah tergantung. Tergantung dari seberapa besar perusahaan kamu bekerja, namun biasanya mereka melakukan pekerjaan seperti membuat strategi desain dan membuat gambar rangka dan prototipe.