Kisah Inspiratif Mahasiswa ITB dan Karya Claymation yang Mengguncang Media Sosial
Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh sebuah karya seni yang luar biasa dari seorang mahasiswa ITB bernama Sabrina Angelique Wibowo. Sabrina berhasil menciptakan sebuah animasi dari tanah liat atau yang dikenal sebagai clay animation atau claymation. Dengan menggunakan clay atau tanah liat buatan yang diolah secara manual, Sabrina membentuk karakter-karakter yang unik dan menghidupkannya dalam sebuah film pendek berdurasi 38 detik.
Proyek “The Layers”
Video animasi yang dibuat oleh Sabrina ini diberi judul “The Layers”. Film pendek ini merupakan bagian dari proyek mata kuliah dengan beban 5 SKS yang harus diselesaikan dalam satu semester. Dalam video animasi tersebut, digambarkan seorang perempuan berada di dalam kamar, kemudian ia membuka baju, sepatu, dan yang paling menarik, ia juga membuka wajahnya. Setelah itu, perempuan tersebut berubah menjadi seekor kelinci.
Makna Dibalik “The Layers”
Menurut penuturan Sabrina, film pendek ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan bahwa manusia memiliki tiga wajah berbeda. Wajah pertama ditunjukkan kepada keluarga, wajah kedua untuk teman dekat, dan wajah ketiga adalah wajah yang tidak ditunjukkan kepada siapa pun. Melalui karya ini, Sabrina ingin mengungkapkan kompleksitas identitas manusia yang seringkali tersembunyi di balik berbagai lapisan.
Proses Kreatif Pembuatan Claymation
Menciptakan animasi claymation bukanlah hal yang mudah. Sabrina memulai proyek ini dari pengembangan ide, menyusun storyboard, pembuatan rangka, modeling, hingga pembuatan properti menggunakan clay. Ia membentuk setiap bagian mulai dari kepala, badan, hingga karakter kelinci dengan teliti. Setelah itu, proses pewarnaan clay dilakukan untuk memberikan tampilan yang lebih hidup dan menarik.
Tantangan dan Teknologi yang Digunakan
Menariknya, Sabrina tidak menggunakan studio film profesional untuk membuat video animasinya. Ia melakukannya di rumah dengan menggunakan kamera iPad dan aplikasi editing sederhana. Proses ini melibatkan pengambilan ribuan foto dari setiap gerakan kecil yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan animasi yang memukau. Dengan dedikasi dan kreativitas tinggi, Sabrina berhasil menghasilkan karya claymation yang luar biasa.
Pengakuan dan Popularitas
Karya seni Sabrina tidak hanya viral di media sosial, tetapi juga berhasil tayang di televisi. Hal ini menunjukkan bahwa karya anak muda Indonesia mampu menarik perhatian dan diapresiasi secara luas. Keberhasilan Sabrina dalam menciptakan animasi claymation ini juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama di kalangan mahasiswa dan anak muda kreatif lainnya.
Usaha Lain Sabrina: Melipat.Muripat
Selain claymation, Sabrina juga memiliki usaha sampingan yang tidak kalah kreatif. Ia menjual aksesoris handmade dari origami yang diberi nama melipat.muripat. Aksesoris yang dijual antara lain anting dan gantungan kunci, semuanya dibuat dengan tangan dan penuh dengan sentuhan seni. Usaha ini menunjukkan sisi lain dari kreativitas Sabrina yang terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam dunia seni dan kerajinan tangan.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Sabrina Angelique Wibowo adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan dedikasi dapat menghasilkan karya yang luar biasa dan mendapatkan pengakuan. Sebagai mahasiswa ITB, Sabrina telah menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan bekerja keras, kita dapat mencapai sesuatu yang besar dan bermakna.
Melalui karya claymation dan usaha aksesoris origaminya, Sabrina telah membuktikan bahwa seni tidak hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses dan perjuangan di baliknya. Kreativitas adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan, namun jika dijalani dengan tekun, hasilnya akan sangat memuaskan.
Tertarik untuk belajar animasi dengan kurikulum terakreditasi UK? Kuliah di IDS | BTEC aja!
IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.
Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karier serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.
Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk kuliah animasi di IDS | BTEC!