Blog
Apa Sih Fotografi Surealisme?
- December 16, 2013
- Posted by: Dityatama Putri
- Category: Articles
Surealisme. Berapa di antara kalian yang bahkan tidak tahu tentang ini? Surealisme memang jarang sekali dibahas. Maka dari itu, kita akan membahas itu sedikit sekarang.
Surealisme secara resmi diluncurkan sebagai sebuah aliran seni saat sebuah puisi berjudul “Manifesto of Surrealism” karya André Breton pada tahun 1924. Surealis tidak bergantung pada logika pemikiran beralasan atau perhitungan sadar, sebaliknya, surealis lebih melihat kepada pemblokiran akses menuju imajinasi. Upaya dalam memanfaatkan kekreatifannya membuat Breton dan sesama penganut aliran surealis lainnya terseret ke dalam teritori mimpi, ekstasi seksual, dan kegilaan itu sendiri. Gambar diperoleh dengan cara seperti itu, mengedepankan sisi dari teritori tadi. Apakah itu akan berbuah visual atau sastra. Tepatnya mereka menangkap saat intensitas psikis dalam bentuk provokasi terkendali. Membuatnya menjadi keindahan tak biasa.
Mungkin sedikit sulit untuk mendefinisikannya, anggap saja surealisme itu merupakan aliran tanpa logika dengan keindahan tak biasa. Kental dengan imajinasi dan pengaruh bawah sadar. Nah menurut perkembangannya karya penciptaan surealis bisa berupa puisi (sastra), film, lukisan, ataupun foto. Untuk kali ini, kita akan membahas tentang fotografi surealis.
Fotografi datang untuk menempati peran sentral dalam aliran surealisme. Dalam karya-karya Man Ray dan Maurice Tabard, penggunaan prosedur seperti paparan ganda, percetakan kombinasi, montase, dan solarisasi digambarkan secara dramatis membangkitkan persatuan mimpi dan kenyataan. Fotografer lain menggunakan teknik seperti rotasi atau distorsi untuk membuat gambar mereka luar biasa dan tak terduga. Hans Bellmer di foto boneka mekanik buatannya sendiri, menciptakan gambar seksual yang tak biasa, sedangkan pelukis René Magritte menggunakan kamera untuk membuat foto setara dengan lukisannya, dalam foto close-up bayi armadillo. Dora Maar melakukan inversi surealis khas, membuat subjek jelek, atau bahkan menjijikkan tapi terkesan menarik atau aneh tapi menarik.
Tapi pemahaman Surealis fotografi dihidupkan lebih dari fasilitas media dalam fabrikasi gambar luar biasa. Sama pentingnya dalam penemuan lain, bahkan foto yang paling membosankan, yang disaring melalui prisma sensibilitas surealis, mungkin dengan mudah akan copot dari konteks biasa dan mendapat image baru. Foto Antropologi, foto biasa, stills film, foto medis dan polisi muncul dalam jurnal surealis La Révolution Surréaliste dan Minotaure, lepas dari tujuan asli mereka dibuat. Jadi, segala foto bisa jadi surealis asalkan disaring dengan filter surealis itu sendiri.
Foto surealis bisa jadi terkesan nyata dan asli dengan properti dan pengambilan gambar yang tepat. Atau pun dibuat nyata dengan software atau aplikasi lainnya. Salah satu fotografer aliran surealis yang membuat foto secara nyata tanpa adanya usur editan adalah Jee Young Lee. Sedangkan yang membuat foto dengan teknik software sudah banyak, kamu pun bisa membuatnya. Lain kali, kita akan membahas teknik foto surrealis dengan menggunakan software deh biar bisa kalian terapkan secara apik.
Itu uraian singkat mengenai surealis. Kamu belum mengerti? Atau malah jadi sangat tertarik? IDS | International Design School memiliki program Short Course – Creative Course yang mampu menjawab semua rasa penasaranmu tentang dunia fotografi. Your dreams begin, now!
Sumber:
https://www.metmuseum.org/toah/hd/phsr/hd_phsr.htm
https://kaz-d.deviantart.com/journal/What-is-Surreal-Photography-214230945