Blog
Desain grafis menggunakan komposisi visual untuk memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide melalui tipografi, citra, warna dan bentuk. Masing-masing jenis desain grafis membutuhkan keterampilan dan teknik desain khusus. Banyak desainer mengkhususkan diri dalam satu jenis spesialisasi desain, seperti hanya mengambil project desain khusus untuk undangan, poster, dan flyer, tapi tidak mengambil desain packaging
Nah, buat kalian yang belum tahu spesialisasi apa saja yang ada di dalam desain, berikut IDS rangkum selengkapnya!
1. Desain Grafis untuk Identitas Visual
Brand adalah hubungan antara sebuah bisnis dengan audiensnya. Identitas brand adalah bagaimana mengkomunikasikan kepribadian, nada dan esensi, serta kenangan, emosi, dan pengalaman. Desain identitas visual adalah elemen visual merek yang bertindak sebagai citra brand untuk mengkomunikasikan kualitas melalui gambar, bentuk, dan warna.
Desainer spesialis identitas visual berkolaborasi dengan kepentingan merek untuk membuat aset seperti logo, tipografi, palet warna, dan gambar yang mewakili kepribadian brand-nya.
Desainer identitas visual harus memiliki pengetahuan umum tentang semua jenis desain grafis untuk menciptakan elemen desain yang cocok di semua media visual. Mereka juga membutuhkan komunikasi yang sangat baik, keterampilan konseptual dan kreatif, serta hasrat untuk meneliti industri, organisasi, tren dan pesaing.
2. Desain Grafis untuk Pemasaran dan Periklanan
Orang akan selalu menemukan konten visual yang lebih menarik. Untuk itulah desain grafis dapat membantu mempromosikan dan berkomunikasi dengan lebih efektif melalui visual. Desainer grafis di bidang ini bekerja dengan para pemilik perusahaan, direktur, manajer atau profesional pemasaran untuk menciptakan aset dan strategi pemasaran. Biasanya, mereka bekerja sendiri atau sebagai bagian dari tim internal.
Desainer dapat mengkhususkan pada jenis media tertentu, seperti iklan majalah. Meskipun secara tradisional berorientasi pada cetak, namun tetap digunakan dalam konten pemasaran. Desainer grafis di sini membutuhkan keterampilan komunikasi, penyelesaian masalah, dan manajemen waktu yang sangat baik. Selain mahir dalam beberapa desain grafis, tata letak dan aplikasi presentasi, mereka juga harus terbiasa dengan produksi untuk lingkungan cetak dan online.
Beberapa contohnya, seperti kartu pos, flyer, Iklan majalah, surat kabar, poster, spanduk, papan reklame, Infografis, brosur (cetak dan digital), presentasi power point, iklan media sosial, spanduk dan grafik.
3.Desainer User Interface (UI)
User Interface (UI) adalah bagaimana pengguna berinteraksi dengan perangkat atau aplikasi. Desain UI adalah proses mendesain antarmuka untuk membuatnya mudah digunakan.
UI mencakup semua hal yang berinteraksi dengan pengguna — layar, keyboard, dan mouse — tetapi dalam konteks desain grafis, desain UI berfokus pada pengalaman visual pengguna dan desain elemen grafis di layar seperti tombol, menu, interaksi – mikro , dan banyak lagi. Pekerjaan desainer UI adalah untuk menyeimbangkan daya tarik estetika dengan fungsi teknis.
Desainer UI mengkhususkan diri pada aplikasi desktop, aplikasi seluler, aplikasi web, dan game. Mereka bekerja dengan desainer UX (pengalaman pengguna) (yang menentukan cara kerja aplikasi) dan pengembang UI (yang menulis kode untuk membuatnya berfungsi).
Desainer UI harus didukung oleh keterampilan desain grafis yang serius dan pemahaman yang sangat baik tentang prinsip UI / UX, desain responsif dan pengembangan web. Selain aplikasi grafis, mereka membutuhkan pengetahuan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
Contohnya, seperti desain halaman web, desain tema (WordPress, Shopify, dll.), game interfaces, dan desain aplikasi.
4. Desain Grafis untuk Publikasi
Publikasi adalah teknik komunikasi dengan pemirsa melalui distribusi publik, seperti buku, koran, majalah, dan katalog. Namun, baru-baru ini ada peningkatan signifikan dalam penerbitan digital. Desainer grafis yang mengkhususkan dalam publikasi bekerja dengan editor dan penerbit untuk membuat tata letak dengan tipografi yang dipilih dengan tepat, meliputi fotografi, grafik dan ilustrasi. Desainer publikasi dapat bekerja sebagai freelancer atau sebagai bagian dari perusahaan penerbitan. Desainer publikasi harus memiliki keterampilan komunikasi, tata letak, dan organisasi yang sangat baik. Selain keahlian desain grafis, mereka perlu memahami manajemen warna, pencetakan dan penerbitan digital. Contohnya, seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan katalog.
5. Desain Grafis untuk Kemasan (Packaging)
Sebagian besar produk memerlukan beberapa bentuk kemasan, tetapi desain kemasan juga dapat menjadi alat pemasaran, seperti kotak, botol,tas, kaleng, wadah, atau tabung. Desainer kemasan membuat konsep, mengembangkan prototipe, dan membuat file siap cetak untuk suatu produk. Hal ini membutuhkan pengetahuan khusus tentang proses cetak dan pemahaman yang tajam tentang desain dan manufaktur industri. Desainer kemasan dapat menjadi ahli segala atau spesialis dalam jenis kemasan khusus (seperti label atau kaleng minuman) atau industri tertentu (seperti makanan atau mainan anak-anak).
Pekerjaan mereka membutuhkan keterampilan konseptual dan pemecahan masalah yang luar biasa di samping pengetahuan yang kuat tentang cetak dan desain industri. Mereka harus fleksibel untuk memenuhi tuntutan klien, produsen dan menyadari tren saat ini.
6. Desainer Motion Graphic
Motion graphic design mencakup animasi, audio, tipografi, image, video, dan efek lain yang digunakan dalam media online, televisi, dan film.
“Motion graphic designer” adalah spesialisasi yang agak baru bagi para desainer yang secara formal disediakan untuk TV dan film., Namun kemajuan teknologi telah mengurangi waktu dan biaya produksi sehingga lebih mudah diakses dan terjangkau. Sekarang, motion graphic dapat ditemukan di semua platform digital yang telah menciptakan segala macam peluang baru.
Motion graphic mulai mengembangkan storyboard dan kemudian menghidupkan konsep dengan animasi, video dan seni tradisional. Bergantung pada industri, pengetahuan yang kuat tentang pemasaran, dan 3D modelling menjadi aset yang harus dimiliki Contohnya, seperti animasi logo , presentasi, trailer, video promosi, video tutorial, video game, GIF.
7. Desain Grafis untuk Lingkungan
Desain grafis lingkungan menghubungkan orang secara visual ke sebuah tempat untuk meningkatkan pengalaman mereka secara keseluruhan dengan membuat ruang lebih mudah diingat, menarik, informatif dan lebih mudah dinavigasi. Desain grafis lingkungan adalah praktik multidisiplin yang menggabungkan desain grafis, arsitektur, interior, lansekap dan industri.
Desainer berkolaborasi dengan orang-orang di sejumlah bidang ini untuk merencanakan dan mengimplementasikan desain mereka. Karena itu, desainer biasanya memiliki pendidikan dan pengalaman baik dalam desain grafis maupun arsitektur. Contohnya, seperti mural, pameran museum, dan interior toko ritel.
8. Desain Grafis untuk Seni dan Ilustrasi
Seni grafis dan ilustrasi sering terlihat sama dengan desain grafis, namun masing-masing sangat berbeda. Desainer menciptakan komposisi untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah, seniman grafis dan ilustrator membuat karya seni.
Seniman grafis menggunakan kombinasi media dan teknik untuk menciptakan karya mereka ketika mereka berkolaborasi dengan penulis, editor, manajer, pemasar dan art director di semua jenis desain grafis. Mereka sering memiliki landasan dalam seni rupa, animasi, atau arsitektur. Keterampilan dan aplikasi yang tumpang tindih memungkinkan untuk menemukan desainer grafis yang juga bekerja sebagai seniman grafis dan ilustrator (dan sebaliknya).
Nah, itu dia kedelapan spesialis desain grafis yang terbagi menjadi beberapa bagian. Namun, karena industri yang terus berubah, desainer harus dapat beradaptasi dan belajar sehingga dapat mengubah atau menambahkan spesialisasi desainnya.
So, buat kamu yang mau belajar desain dan mau memperdalam ilmunya. IDS | International Design School punya program belajar 20 bulan di Jurusan Digital Design yang akan mengantarkanmu menjadi seorang profesional di bidangnya.
Source link and pictures:
1Â 2