Berkenalan dengan Desain Sistem, Yuk!
Saat ini desain sistem bukan hal yang baru lagi, terutama kalau kamu terlibat dengan perusahaan teknologi. Tapi bagi kamu yang masih awam sama sekali dan belum mengerti, tidak perlu khawatir, karena artikel ini hadir hadir untuk menjelaskannya dan mengapa penggunaannya menjadi sangat penting.
Jadi, ayo kita mulai dengan pertanyaan:
Apa itu Desain Sistem?
Desain sistem adalah kumpulan komponen desain yang konsisten dan dapat digunakan kembali. Dipandu oleh standar yang jelas, yang dapat dirakit bersama untuk membangun sejumlah aplikasi, situs web, dll.
Pentingnya Desain Sistem
Pertanyaan kedua adalah, mengapa penggunaanya sangat penting?
Bayangkan kalau kamu harus membuat 300 lembar tulisan yang sama. Dari pada menulis 300 lembar satu per satu, bukankah lebih mudah jika kamu fokus menulis satu lembar lalu menggunakan mesin fotokopi untuk membuat 299 lembar sisanya. Nah, mesin fotokopi itu adalah pengibaratan dari desain sistem.
Desain sistem membantu kamu untuk meningkatkan efisiensi. Selain menghemat waktu dan menghemat biaya. Sama seperti jika kamu menggunakan mesin fotokopi daripada menulis satu per satu, dengan ini kita dapat meminimalisir kesalahan.
Kamu dapat fokus pada satu kumpulan komponen desain kemudian menggunakannya kembali untuk produk baru lainnya tanpa harus mendesain lagi dari nol.
Karena efisiensi tersebut, kamu dan tim dapat fokus pada penyempurnaan produk atau yang lainnya.
Membangun Desain Sistem
Kemudian kalau kamu sudah tahu apa itu desain sistem dan mengapa itu penting, selanjutnya apa langkah-langkah untuk membangunnya?
- Lakukan audit visual
Langkah pertama dalam membangun sistem desain adalah melakukan audit visual terhadap desain kamu saat ini, baik itu desain aplikasi, situs web, atau produk digital lainnya. Menganalisis CSS dan visual elemen desain dapat membantu kamu mengukur seberapa besar upaya yang mungkin dilakukan dalam proses ini.
- Membuat bahasa desain
Bahasa desain visual adalah inti dari desain. Terdiri dari komponen desain yang dapat kamu gunakan untuk membuat produk digital. Bahasa desain visual terdiri dari empat kategori utama, dan kamu harus mempertimbangkan peran masing-masing elemen desain ini dalam setiap komponen di layar.
- Warna
Warna umum biasanya mencakup 1-3 warna primer yang mewakili brand kamu. Kamu mungkin ingin memasukkan berbagai rona – warna yang dicampur dengan putih – dan corak – warna yang dicampur dengan warna hitam – untuk memberi desainer pilihan lainnya.
- Tipografi
Kebanyakan dalam menggunakan tipografi hanya menyertakan 2 font: 1 font untuk heading dan body copy, dan font monospace untuk kode. Tetap sederhana untuk menghindari kelebihan beban dan membingungkan pengguna. Jaga agar jumlah font tetap rendah untuk mencegah masalah kinerja yang disebabkan oleh penggunaan font web yang berlebihan.
- Ukuran dan Spasi
Sistem yang kamu gunakan akan terlihat baik jika ukuran dan spasinya memiliki ritme dan keseimbangan. Skala berbaris 4 semakin populer sebagai skala yang direkomendasikan karena penggunaannya dalam standar iOS dan Android, format ukuran ICON, dan bahkan standar ukuran font browser.
- Pencitraan
Kunci sukses untuk pencitraan bahasa desain visual adalah memiliki rencana dan konsisten dengan rencana tersebut. Tetapkan pedoman untuk ilustrasi dan ikon, serta gunakan format gambar terbaik.
- Membuat UI/pustaka pola
Berbeda dari audit visual (yang melihat kualitas elemen visual desain kamu), langkah dalam proses ini melihat komponen sebenarnya dari UI. Kumpulkan semua bagian dari UI yang sedang diproduksi, ini berarti setiap tombol, formulir, modal, dan gambar. Gabungkan dan hapus apa yang tidak kamu butuhkan.
- Dokumentasikan masing-masing komponen dan kapan menggunakannya
Ini langkah penting. Dokumentasi dan standar memisahkan perpustakaan pola dari desain sistem yang sebenarnya.
Demikian pengenalan singkat dengan desain sistem. Semoga artikel ini dapat membantu kamu, ya! Kalau kamu mau belajar lebih jauh lagi, kamu bisa ikut kursus yang disediakan IDS. Yuk, ikut kelasnya sekarang!
