Blog
Biar Makin Jago, Ini Loh 8 Langkah Mudah Membuat Video Cinematic!
- December 16, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Apakah kamu suka membuat video dan memiliki passion dalam industri perfilman? Pasti kamu sudah nggak asing dengan kata-kata cinematic. Pesatnya perkembangan gadget dan kamera membuat hasil video belakangan ini memiliki karakteristik tersendiri tergantung dari mereknya.
Sayangnya, menggunakan kamera atau gadget yang canggih nggak selalu menjamin mampu menghasilkan video yang cinematic kalau nggak diiringi dengan cara yang tepat. Video cinematic akan terasa seperti film meski diambil dengan kamera yang relatif sederhana. Kamu bisa melihat perbedaan video cinematic dengan video yang non cinematic dengan membandingkan tayangan sebuah film dan berita reportase.
Membuat video cinematic memang nggak mudah untuk menghasilkan video yang cinematic. Kamu harus memperhatikan soal planning, komposisi, dan juga teknis agar gambar yang dihasilkan memiliki rasa tersendiri. Hanya pengalaman dan teknik kamera yang bisa membuat hasil video kamu menjadi cinematic. Tapi fakta ini bukan lantas membuat kamu jadi pupus harapan nggak bakal bisa membuat video yang cinematic. Dengan langkah-langkah berikut kamu bisa membuat gambar yang cinematic dengan budget minimalis.
- Planning
Planning atau perencanaan adalah poin penting dalam membuat video cinematic. Jadi jangan sampai kamu mengabaikan langkah ini ya! Karena nantinya banyak hal-hal tak terduga yang akan terjadi di lapangan sehingga membuat perencanaan sangatlah penting supaya kamu bisa mengantisipasi dan menentukan langkah apabila ada hal diluar kendali yang terjadi. Dalam fase perencanaan, kamu bisa membuat floor plan, perencanaan letak kamera, dan juga daftar shot yang dibutuhkan untuk merangkai sebuah cerita
- Aspect Ratio
Aspect ratio pada kamera digital memiliki standar 16:9, dimana perbandingan panjang dan lebar gambar kamu adalah 16:9. Sementara standar yang dipakai oleh industri film adalah 2.35:1 dan 1.85:1 dimana gambar yang akan dihasilkan nanti akan lebih panjang. Lantas, bagaimana cara mengubah aspect ratio? Kamu bisa menggunakan cinema bar pada timeline software editing atau memakai anamorphic bar agar video terlihat menjadi lebih lebar.
- Lensa Prime
Selain kamera, lensa juga menjadi faktor kunci dari gambar-gambar yang dihasilkan. Sebuah video akan terlihat lebih cinematic apabila menggunakan lensa yang mumpun. Umumnya film-film yang ada diambil dengan jenis lensa prime. Bagi kamu yang belum tahu, lensa prime sendiri adalah sebuah lensa fix dengan focal length dari 35mm, 50mm, 85mm, 135mm. Ada baiknya kamu menggunakan lensa ini saat mengambil gambar cinematic. Hindari penggunaan lensa zoom. Lensa prime hadir dengan harga yang relatif cukup mahal dibanding jenis lensa lainnya. Namun kamu bisa menemukan lensa prime dengan harga relatif terjangkau kok dengan mencari lensa second yang kondisinya masih bagus.
- Gunakan pengaturan kamera 24 fps
Kebanyakan, pengaturan pada kamera digital menggunakan frame rate 30 fps atau 60fps. Dengan frame rate ini gambar yang dihasilkan setiap detik adalah 30 gambar atau 60 gambar. Sementara frame rate film adalah 24 fps. Kamu bisa mencari kamera digital yang memiliki fitur frame rate 24 fps karena saat ini sudah banyak kamera digital dengan fitur frame rate 24 fps. Frame rate ini sangat sesuai untuk menghasilkan video cinematic.
- Gambar yang tajam
Rata-rata kamera video digital selalu memakai bukaan semit, mulai dari f/8.0. f/11.0 dan seterusnya sehingga gambar yang dihasilkan terasa lebih tajam, atau di dunia sinematografi bisa disebut “dept of field”. Kamu bisa menggunakan kamera dengan bukaan yang lebar seperti f/2.8. f/3.5, atau f/5.6 untuk menghasilkan ruang tajam yang lebih sempit. Sehingga gambar yang kamu hasilkan nanti bisa lebih tajam pada subjek dan memiliki efek bokeh atau blur di area background.
- Tentukan komposisi yang tepat
Bukan hanya difoto saja kamu harus menentukan komposisi yang tepat. Dalam dunia sinematografi, komposisi juga menjadi hal yang krusial. Menentukan komposisi yang baik untuk sinematografi memang membutuhkan latihan dan jam terbang yang cukup tinggi. Sehingga jika kamu menginginkan videomu menjadi lebih cinematic, kamu harus menemukan komposisi gambar.
Meskipun kamu menggunakan kamera tercanggih sekalipun tapi kalau nggak menemukan komposisi yang tepat saat pengambilan gambar, maka kamu nggak akan pernah bisa menghasilkan gambar yang bagus. Menemukan komposisi yang tepat bisa kamu pelajari seiring berjalannya waktu. Kamu juga bisa belajar dengan menonton berbagai film.
- Gunakan opsi gerakan slow motion
Bagi kebanyakan orang, salah satu cara menghasilkan video cinematic adalah memiliki kemampuan untuk merekam gerakan slow motion. Jika kau merekam pada frame rate 60 fps, kamu bisa dengan mudah membuat beberapa gerakan slow motion yang solid saat mengeditnya pada frame rate 24 fps. Memang butuh latihan, jadi kamu harus sering-sering belajar ya!
- Komposisi warna
Terakhir, saat proses editing jangan lupa memperhatikan tentang komposisi warna. Karena proses editing video yang baik juga menjadi penentu akhir. Dengan bantuan software editing video kamu bisa membuat proses coloring semakin mudah. Aplikasikan LUT (look up table) pada footage-footage yang kamu rekam untuk menghasilkan gambar yang cinematic.
Gimana, mudah bukan? Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang dunia perfilman, kamu bisa ikutan program college atau short course digial film di IDS | International Design School.