Blog
Bikin Film Pakai Smartphone? Bisa Banget, Ini Langkah-langkahnya!
- December 2, 2019
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
Dunia perfilman di Indonesia kini sedang berkembang pesat, banyak film-film berkualitas yangs ejauh ini sudah dihasilkan oleh sineas-sineas hebat. Tak jarang para sineas tersebut berbagi ilmunya tentang bagaimana rumitnya pembuatan sebuah film.
Namun, kamu yang mengaku sebagai pecinta film patut berterima kasih atas hadirnya teknologi. Berkat perkembangan teknologi yang pesat, saat ini kamu bisa membuat film hanya berbekal smartphone. Yandy Laurens, seorang film maker, penulis, dan sutradara film yang sudah menyabet berbagai penghargaan berbagi beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk membuat film hanya berbekal smartphone. Simak yuk!
Pra Produksi
- Menemukan ide dan membangun struktur cerita
Di tahap pra produksi ini ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan. Pertama, kamu harus menentukan ide mengenai film yang ingin kamu buat. Gunakan mind mapping dan structure analyzed agar kamu tahu pasti apa yang ingin diceritakan dalam film tersebut.
Dari hasil mind mapping tersebut, jabarkan dalams ebuah struktur cerita yang terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Paling tidak kamu harus memiliki awalan atau pembukaan cerita, konflik di tengah cerita dan juga ending.
- Type of shot
Untuk menghindari pengambilan gambar atau shot yang tidak jelas maka kamu harus menentukan tipe-tipe pengambilan gambar sejak awal. Setidaknya ada beberapa tipe yang harus kamu ketahui agar bisa mengaplikasikannya di lapangan nanti; ECU atau Extreme Close Up, CU atau Close Up, BCU atau Big Close Up, MCU atau Medium Close Up, FS atau Full Shot, hingga Knee Shot yang biasanya ditemukan di film-film Cowboy.
- Menentukan Angle
Angle sendiri ada 5 jenis, yaitu top, high, eye, low, bottom, dan crazy. Jenis angle crazy ini biasanya diambil dengan cara yang tidak biasa. Contohnya, kamu memegang smartphone secara miring untuk mengambil gambar yang diinginkan.
- Perhatikan garis imajiner
Di dunia movie making, garis imajiner merupakan garis khayal yang menjadi acuan bagi para kameramen saat mengambil gambar. Tanpa mengacu pada panduan garis imajiner maka gambar yang kamu ambil dengan smartphone nantinya dapat menyajikan informasi yang salah.
- Camera movement
Camera movement atau pergerakan kamera merupakan sebuah teknik pengambilan video dengan menggerakkan kamera untuk menghasilkan kesan tersendiri pada sebuah adegan. Biasanya teknik ini harus dikuasai oleh orang yang ingin terjun di industri film. Meski kamu hanya membuat film dengan smartphone, setidaknya juga harus belajar mengenai teknik ini agar gambar yang kamu hasilkan nantinya tidak mengecewakan.
Beberapa teknik pergerakan kamera yang bisa kamu coba seperti pergerakan secara horizontal dari satu sisi ke sisi lain. Teknik tilt yaitu dengan menggerakkan kamera secara vertikal dari atas ke bawah, dan masih banyak lagi.
Tahap Produksi
Yandy Laurens mengungkapkan jika salah satu kunci agar tahap produksi berjalan dengan baik adalah “have fun”. Selain itu kamu harus memperhatikan pola: resapi, rencanakan, rekam, cut, dan move selama proses produksi berlangsung.
Perhatikan juga suara saat proses pengambilan gambar dengan smartphone. Nggak semua smartphone memiliki kualitas speaker yang jernih. iPhone dan Samsung Galaxy Note 10 adalah salah satu smartphone yang memiliki speaker yang jelas dan jernih. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur-fitur steady cam dan slow motion selama proses pembuatan video. Smartphone yang memiliki fitur steady cam memungkinkan kamu untuk merekam momen dengan kemungkinan blur dan goyang yang lebih sedikit meski subjek sedang bergerak.
Pasca Produksi
- Pengarsipan file
Setelah proses produksi selesai, yang harus kamu lakukan adalah membuat folder-folder khusus. Tujuannya untuk mengelompokkan footage yang sudah diambil. Kamu bisa memberi nama folder Good untuk hasil footage yang sudah sesuai keinginan dan bagus. Folder Choice bisa kamu isi dengan footage yang masih menjadi pertimbangan akan kamu gunakan atau tidak. Terakhir kelompokkan footage yang tidak bagus atau tak lagi bisa dipakai di folder bernama Bad. Cara ini dapat memudahkan kamu saat melakukan proses editing nanti.
- Proses editing
Sama seperti mengambil gambar, proses mengedit itu sama sulitnya. Butuh waktu yang lama untuk bisa mengedit sebuah film. Meski pengambilan footage-nya menggunakan smartphone. Selama proses mengedit footage kamu harus peka terhadap suara dan gambar, jangan sampai suara dan gambar yang dihasilkan di akhir nanti nggak sinkron. Oh ya, selama proses editing ini kamu bisa memilih akan menggunakan laptop jika ingin hasil yang lebih detail atau menggunakan smartphone jika ingin proses yang lebih mudah dan praktis.
Ini baru proses yang sederhana dalam membuat film, bagi kamu yang tertarik mempelajari movimaking lebih detail bisa mencoba apply di sekolah film yang memberikan short course di IDS | International Design School.