Ini Loh Cara Menggunakan Golden Ratio Pada Sebuah Desain!
Memiliki kemampuan di bidang desain grafis semakin diperhitungkan baik di lingkup bisnis dan industri. Kini, desain grafis sudah menjadi kebutuhan dalam menyampaikan informasi kepada khalayak, tak terkecuali membantu proses branding. Kebanyakan orang menganggap bahwa desain grafis hanya mengkombinasikan elemen grafis seperti bentuk, garis, warna, dan sebagainya. Nyatanya, lebih dari itu. Ada beberapa teknik khusus yang digunakan, terutama ketika membuat sebuah logo. Salah satu teknik yang dipakai yaitu Golden Ratio. Teknik ini bertugas untuk mempermudah proses pembuatan logo agar lebih nyaman dipandang. Seperti apa sih Golden Ratio itu? Berikut pembahasan lebih lengkapnya.
Pengertian Golden Ratio
Golden Ratio atau Rasio emas atau dikenal juga dengan sebutan deret Fibonacci adalah sekumpulan deret angka yang merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya. Bila jumlah angka tersebut dibagi dua maka akan mendapatkan hasil yang sama, yaitu 1,618. Sehingga, deret Fibonacci terdiri dari angka 1,2,3,5,8,13,21,34, dan seterusnya. Deretan angka tersebut merupakan penjumlahan dari angka sebelumnya, seperti 1+2 = 3, 3+2 = 5, dst.
Teknik rasio emas digunakan di beberapa logo perusahaan besar, di antaranya logo Apple, Toyota, Twitter, dan sebagainya. Selain logo, rasio emas juga banyak dijumpai di berbagai desain cetak, seperti poster, kartu undangan, dan lain-lain. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa Golden Ratio bisa menjadi acuan utama dalam membuat sebuah desain.
Bentuk dari Golden Ratio yang paling banyak digunakan, antara lain Golden rectangles, Golden Circle, Golden Spiral, dan Golden Triangles. Bagi pemain lama di bidang desain, teknik ini sudah tidak asing. Namun, bagi kamu yang pemula, disarankan untuk memahami hal seputar rasio emas mulai dari bentuk dan cara penerapannya.
Mengatur Layout dengan Menerapkan Golden Ratio
Rasio Emas digunakan untuk menentukan lebar pada panel, sidebars, atau tinggi tampilan. Misalnya, lebar tata letak dibagi ke dalam beberapa ukuran sehingga membentuk tata letak pada halaman dan membuka banyak grid. Layout pada website atau desain grafis biasanya dipakai untuk mengatur elemen visual yang ada pada suatu halaman.
Golden Ratio dalam Tipografi
Langkah pertama, kamu harus berfokus pada deretan angka Fibonacci yaitu, 1,2,3,5,8,13,21 dst. Selanjutnya aplikasikan ke dalam desain. Contoh jika ukuran logo 13mm maka tulisannya berukuran 12 mm dan begitupun seterusnya. Deretan angka Fibonacci membantu kamu yang kesulitan untuk menentukan ukuran hierarki teks dalam komposisi desain yang dibuat, sehingga ukuran teks akan lebih sesuai dan proporsional. Contoh lain menentukan ukuran teks judul dengan body text. Jika body text adalah 10px, kali dengan angka 1,618, maka kamu akan mendapat angka 16,18. Sehingga ukuran teks judul bisa 16px. Singkatnya, penggunaan rasio emas berfungsi menentukan ukuran untuk hierarki teks.
Aplikasi Golden Ratio dalam Mendesain Logo
Sebenarnya, rasio emas dapat kamu jumpai di mana saja, mulai dari alam, arsitektur, lukisan, hingga musik. Namun, ketika diterapkan pada desain yang khusus maka akan menciptakan komposisi organik, seimbang, dan estetis. Golden Ratio adalah angka irasional yang artinya kita tidak pernah mencapai kesempurnaan dalam sebuah desain. Dibutuhkan pemahaman dan latihan dalam untuk diterapkan ketika mendesain sebuah logo. Meski rasio emas tidak bisa menentukan setiap komposisi, namun teknik ini bisa dijadikan alat yang berguna bagi seorang desainer. Saat ini, sudah banyak aplikasi yang bisa membantu kamu untuk menggunakan rasio emas sehingga tak perlu repot mengukur menggunakan pensil dan kertas ketika membuat desain logo.
Bagaimana? Setelah melihat penjelasan di atas apa kamu jadi tertarik untuk membuat desain logomu sendiri? Tertarik menjadi desainer? IDS | International Design School menyediakan Sekolah Desain. Kamu juga bisa dapat gelar bachelor dari Universitas ternama di luar negeri. Kamu akan dilatih dan mengembangkan skill-mu untuk menjadi seorang desainer profesional di bidangnya.