Ingin Bangkitkan Industri Film, Pemerintah Punya Wacana Buka Bioskop Kembali
Pada bulan Juli lalu, muncul wacana dari pemerintah untuk membuka bioskop. Melalui Satgas Covid-19, pemerintah kembali mewacanakan segera membuka operasional bioskop. Bagi wilayah DKI Jakarta, rencananya akan dibuka dalam waktu dekat. Kembali dibukanya bioskop dapat membantu untuk membangkitkan industri film. Selain itu, wacana tersebut juga diklaim oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 bahwa bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Klaim yang dilayangkan tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan dan dianggap berpotensi membuka peluang terjadinya klaster baru Covid-19.
1. Khawatir Terciptanya Klaster Baru
Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penangan Covid-19 memberi klaim, bioskop berkontribusi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Menurut Wiku, orang-orang akan merasa bahagia ketika menonton film di bioskop. Perasaan bahagia yang muncul disebut dapat berpengaruh pada meningkatnya imunitas tubuh dan bisa memperkecil resiko terpaparnya Covid-19. Klaim tersebut menimbulkan pro dan kontra.
Sejumlah ahli menilai, klaim imunitas absurd dan membuka peluang terjadinya klaster baru Covid-19. Kekhawatiran yang muncul berasal dari banyaknya jumlah kasus positif tanpa gejala. Hampir 80 persen kasus positif infeksi Corona ditemukan berasal dari orang yang tidak memiliki gejala sama sekali. Angka tersebut dikonfirmasi oleh Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 pada awal Juni 2020 lalu.
2. Pengkajian Ulang Wacana Dibukanya Bioskop
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengkaji wacana pembukaan bioskop dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi. Ini merupakan kabar bahagia bagi pecinta film dan bioskop meski di sisi lain ada kekhawatiran akan resiko penularan virus Covid-19. Seorang profesor penyakit menular di UC Davis Health Natascha Tuznik menyampaikan, menurutnya menonton di bioskop semestinya lebih aman karena orang cenderung tidak berbicara selama film diputar. Dengan menerapkan jarak fisik enam kaki dan pihak bioskop membatas orang, serta memberi jarak tempat duduk, maka tidak ada yang bernapas langsung ke orang lain.
“Tapi sekarang masker diperlukan, dan jika teater melakukan segalanya dengan benar, teater seharusnya memiliki resiko penularan orang ke orang yang lebih kecil daripada banyak tempat lain yang dikunjungi orang sekarang” ujarnya. Tuznik juga mengingatkan untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan protocol kesehatan meski resiko penyebaran kecil.
3. Tips Perlindungan Tambahan
Tuznik pun memberikan tips perlindungan tambahan bagi yang ingin menonton di bioskop, yakni:
- Hindari makan dan minum selama film atau aktivitas yang membutuhkan seringnya melepas masker.
- Jangan duduk di dekat orang lain yang sedang makan atau minum. Terutama hindari stand makanan.
- Membawa tisu atau pembersih sendiri yang digunakan untuk menyeka lengan kursi tempat dimana kamu duduk.
- Jika memungkinkan, jangan gunakan toilet. Jika memang harus, jangan masuk toilet ketika ramai.
Bagi kamu yang masih ragu untuk menonton film di bioskop, tak ada salahnya untuk mempetimbangkan drive-in cinema atau bioskop luar ruangan untuk perlindungan yang lebih baik.
4. Tanggapan dari Kalangan Selebriti
Shahnaz Haque mengaku khawatir dengan rencana pemerintah terkait pembukaan kembali bioskop di tengah pandemi. Ia menyampaikan dengan dibukanya kembali bioskop, sama saja dengan kebijakan pemerintah untuk kembali membuka sekolah tatap muka. Keputusan itu, menurutnya cukup meresahkan mengingat anak rentang tertular Covid-19.
“Yang datang ke bioskop kan tidak hanya orang dewasa saja. Terkadang, orang tua akan membawa anak mereka untuk nonton bareng. Situasi ini tentu akan sangat merisaukan Seharusnya, bisa dipertimbangkan,” ujar Shahnaz. Ia pun menyarankan, wacana kembali dibukanya bioskop harus dikaji ulang mengingat masih tingginya jumlah kasus positif Covid-19. Secara pribadi, Shahnaz tidak berani pergi ke bioskop di tengah pandemi.
Tertarik untuk terjun dan berkarir dalam industri film? Belajar Film di IDS | BTEC aja, Kurikulumnya Terakreditasi UK Lho!
IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.
Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karir serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.
Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk sekolah film di IDS | BTEC!