Tips untuk Memulai Karier Sebagai Designpreneur Sukses
Mereka yang memiliki keahlian dalam menguasai lebih dari satu bidang keilmuan, seperti Designpreneur, telah ada sejak lama, minimal sejak akhir abad ke-19. Pada saat itu, William Morris menjadi perintis dalam Art and Craft Movement di Inggris Raya, yang kemudian meluas hingga mencakup wilayah Eropa dan Amerika Utara.
Inilah awal mula semangat untuk menguasai lebih dari satu keahlian yang termanifestasikan dalam Gerakan Seni dan Kerajinan (Art and Craft Movement). Gerakan ini mendorong penyatuan antara keahlian seni dengan unsur estetika dan keindahannya dengan keterampilan dalam kerajinan yang ditekankan pada penguasaan keterampilan tangan. Meskipun estetika seni tetap menjadi fokus utama, produk atau karya seni yang dihasilkan dari gerakan ini tidak hanya mempertahankan nilai keindahannya tetapi juga menjadi lebih fungsional dan aksesibel bagi masyarakat luas.
Namun, ketika seni mulai dilihat dari perspektif fungsional dan aksesibilitas, muncul perdebatan di kalangan penggiat seni. Banyak dari mereka merasa bahwa dengan menyatukan estetika seni dengan fungsionalitas kerajinan, hal tersebut telah “merendahkan” status dan integritas karya seni itu sendiri. Sebagai respons terhadap sentimen ini, munculah pemisahan konseptual antara Hi-Art (seni murni) yang dianggap mewakili keindahan, kedalaman, dan keseriusan seni, dan Low Art yang lebih dikaitkan dengan seni yang bersifat fungsional, kerajinan tangan, atau seni yang lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
Pengertian Designpreneur
Designpreneur adalah istilah yang menggabungkan kata “design” dan “entrepreneur” untuk menggambarkan seseorang yang memiliki keterampilan dan bakat dalam desain serta menerapkannya dalam konteks bisnis. Designpreneur adalah individu atau profesional yang memadukan aspek kreatif dan aspek bisnis dalam pekerjaan mereka.
Berikut adalah beberapa karakteristik yang sering terkait dengan seorang Designpreneur:
- Kreatif:
Mereka memiliki kemampuan desain yang kuat dan kreativitas yang tinggi. Mereka mampu menciptakan solusi desain yang inovatif dan menarik.
- Wirausaha:
Designpreneur adalah pengusaha yang memiliki minat dan pengetahuan dalam menjalankan bisnis. Mereka dapat merencanakan, mengembangkan, dan mengelola bisnis mereka dengan baik.
- Pengenalan Pasar:
Mereka memahami pasar dan tren terkini. Mereka tahu bagaimana menerapkan desain mereka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Kemampuan Berkomunikasi:
Designpreneur harus bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka harus dapat menjelaskan visi dan ide desain mereka kepada klien, mitra bisnis, atau tim.
- Fleksibel:
Designpreneur harus fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Mereka dapat menyesuaikan desain dan strategi bisnis mereka sesuai dengan kebutuhan dan perubahan pasar.
- Pengalaman Beragam:
Mereka mungkin memiliki pengalaman dalam berbagai jenis desain, seperti desain grafis, desain produk, desain interior, atau desain pakaian.
- Kemampuan Manajerial:
Bagi yang memiliki bisnis mereka sendiri, kemampuan manajemen yang baik sangat penting. Mereka harus mampu mengatur waktu, sumber daya, dan proyek dengan efisien.
- Keinginan untuk Berkembang:
Designpreneur selalu ingin belajar dan berkembang. Mereka selalu mencari peluang untuk meningkatkan keterampilan desain mereka dan memahami perubahan dalam industri.
Designpreneur memiliki peran yang unik dalam dunia bisnis, karena mereka mampu mengintegrasikan elemen desain yang kuat dengan strategi bisnis yang sukses. Mereka dapat menciptakan produk dan layanan yang menarik secara visual dan berfungsi dengan baik dalam pasar yang kompetitif.
Kenapa harus menjadi seorang Designpreneur?
Berdasarkan istilah Designpreneur, ini mengacu pada individu yang memiliki keahlian di dua bidang keilmuan, yaitu desain (penciptaan karya, produk, atau jasa) dan kewirausahaan (manajemen bisnis dan aspek bisnis lainnya). Seorang Designpreneur adalah seseorang yang berani mengambil risiko dan memiliki visi bisnis. Mereka mengembangkan konsep yang sebagian besar mencerminkan kebutuhan kreatif mereka sendiri dan didorong oleh keinginan untuk mencapai keuntungan.
Lebih lanjut, seorang Designpreneur harus berkomitmen untuk menciptakan produk atau layanan (meskipun terkadang mungkin mengalami kegagalan) dan menemukan ceruk pasar yang dapat memberikan nilai kepada pengguna, sambil memastikan bahwa karyanya dapat dijangkau oleh pengguna tersebut.
Dalam upaya mengembangkan karya, produk, atau layanan mereka agar lebih terjangkau oleh pelanggan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar, seorang Designpreneur juga perlu menggunakan teknologi digital untuk menciptakan inovasi dalam produk atau layanan yang mereka tawarkan. Teknologi digital dapat membantu mereka dalam memenuhi tuntutan pasar yang terus berubah dan memungkinkan adopsi solusi-solusi baru yang efisien.
Keahlian yang harus dimiliki
Seorang design entrepreneur, mirip dengan seorang desainer, adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah secara kreatif dengan tujuan menciptakan karya inovatif. Dalam buku mereka yang berjudul “Design-Centered Entrepreneurship,” Basadur, Min, dan Goldsby menjelaskan bahwa proses inovasi dapat dibagi menjadi empat kuadran yang berbeda, yaitu:
- Identifikasi masalah dan peluang baru.
- Konseptualisasi ide baru yang memiliki potensi manfaat.
- Optimalisasi solusi.
- Implementasi solusi baru.
Setiap kuadran memerlukan jenis keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang berbeda. Untuk mencapai kesuksesan dan keuntungan yang maksimal, seorang wirausaha harus mampu menguasai keempat kuadran ini. Namun, kemahiran dalam keempat kuadran tersebut sangat jarang ditemukan dalam satu individu. Oleh karena itu, seorang wirausaha sebaiknya membangun tim manajemen yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang beragam tetapi juga memiliki gaya pemecahan masalah yang kreatif.
Dengan memiliki tim yang terdiri dari individu yang memiliki keahlian dalam masing-masing kuadran dan dapat bekerja secara sinergis, perusahaan memiliki potensi untuk menciptakan gagasan kreatif dan mengimplementasikannya dengan lebih efektif, yang pada akhirnya dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih kreatif dan memiliki potensi untuk menjalankan gagasan-gagasan inovatif.
Manfaat Bisnis dari Keilmuan Desain
Sebuah perusahaan yang telah merancang identitas korporat atau mereknya dengan baik, termasuk nama perusahaan/produk, profil perusahaan, dan logo/maskot, akan memfasilitasi koneksi yang lebih mudah antara konsumen dan perusahaan atau produk yang mereka hasilkan. Identitas perusahaan yang kuat memiliki peran penting dalam mendukung dan membangun tiga faktor berikut ini:
- Distribusi:
Dengan memiliki identitas merek yang kuat di pasar, tingkat kepercayaan distributor untuk menyediakan produk dan layanan terkait dengan bisnis kamu akan meningkat. Konsumen akan lebih memahami dan mempercayai nilai-nilai yang ditawarkan oleh merek kamu, dan ini juga akan memberikan manfaat kepada bisnis penyalur.
- Kesetiaan Konsumen:
Identitas merek yang kuat akan membantu kamu membangun permintaan pasar yang tinggi. Ini menciptakan peluang besar untuk mendapatkan loyalitas konsumen. Konsumen cenderung tetap setia pada merek yang menjaga kualitas produk atau layanannya. Identitas merek memainkan peran strategis dalam hal ini. Meskipun seseorang mungkin pertama kali membeli produk A, namun ini tidak akan menjadi pembelian terakhirnya. Dengan identitas merek kamu, kamu dapat memastikan bahwa ketika seseorang membeli produk A, itu tidak akan menjadi pembelian terakhir yang dilakukan olehnya.
- Referensi Profesional:
kamu akan lebih mudah mendapatkan referensi profesional karena identitas merek kamu dianggap memiliki kredibilitas tinggi. Oleh karena itu, para profesional akan lebih cenderung merekomendasikan produk atau layanan yang serupa kepada orang lain ketika mereka sedang mencari jenis produk atau layanan tersebut.
Dengan memiliki identitas perusahaan atau merek yang solid, kamu dapat memaksimalkan peluang di pasar dengan membangun kepercayaan konsumen, memperoleh loyalitas pelanggan, dan mendapatkan dukungan dari para profesional dalam industri kamu.
Memahami Pelanggan dan Membangun Hubungan Bernilai Tinggi
Kebutuhan pelanggan terhadap produk atau jasa melibatkan cara keinginan dan harapan mereka dapat dipenuhi. Kebutuhan pelanggan ini menjadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan pembelian. Perusahaan sering memandang kebutuhan pelanggan sebagai peluang untuk memberikan nilai tambah dan memenuhi motivasi awal pelanggan.
Berikut adalah berbagai tipe kebutuhan pelanggan terhadap suatu produk:
- Kegunaan (Functionality):
Pelanggan menginginkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan efektif, membantu mereka menyelesaikan masalah atau memenuhi keinginan mereka.
- Harga (Price):
Anggaran pelanggan bervariasi, dan mereka akan mencari produk yang sesuai dengan anggaran belanja mereka.
- Kenyamanan (Convenience):
Produk atau layanan kamu harus memberikan solusi yang nyaman bagi pelanggan untuk memenuhi fungsi yang mereka inginkan.
- Pengalaman (Experience):
Pengalaman penggunaan produk atau layanan kamu harus mudah atau minimalnya tidak membingungkan, sehingga tidak menimbulkan masalah tambahan bagi pelanggan.
- Desain (Design):
Produk harus dirancang dengan baik, memudahkan penggunaannya, dan memiliki antarmuka yang menarik.
- Keandalan (Reliability):
Produk harus dapat diandalkan, sesuai dengan klaim dan iklannya setiap kali pelanggan menggunakannya.
- Performa (Performance):
Produk harus memberikan kinerja yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka.
- Efisiensi (Efficiency):
Produk harus efisien, mengurangi waktu yang diperlukan oleh pelanggan untuk memahami dan menggunakan produk.
- Kesesuaian (Compatibility):
Produk harus kompatibel dengan produk lain yang mungkin dimiliki dan digunakan oleh pelanggan.
Sementara itu, kebutuhan pelanggan terhadap layanan meliputi aspek berikut:
- Empati (Empathy):
Pelanggan mengharapkan empati dan pengertian dari orang-orang yang memberikan layanan pelanggan.
- Keadilan (Fairness):
Pelanggan menginginkan perlakuan yang adil, termasuk dalam penetapan harga, persyaratan layanan, dan kontrak.
- Keterbukaan (Transparency):
Pelanggan menginginkan keterbukaan dari perusahaan, terutama dalam kebijakan yang berkaitan dengan pelanggan.
- Kendali (Control):
Pelanggan ingin merasa memiliki kendali dalam interaksi bisnis mereka, dari awal hingga akhir, dan selanjutnya.
- Pilihan (Option):
Pelanggan memerlukan berbagai opsi produk, berlangganan, dan pembayaran untuk memungkinkan kebebasan dalam memilih.
- Informasi (Information):
Pelanggan memerlukan informasi yang komprehensif, mulai dari awal interaksi hingga jangka panjang setelah pembelian, untuk dapat menggunakan produk atau layanan dengan sukses.
- Aksesibilitas (Accessibility):
Pelanggan harus dapat mengakses tim layanan dan dukungan perusahaan melalui berbagai saluran.
Semua tipe kebutuhan ini dapat terpenuhi ketika produk atau layanan didesain dengan baik. Ini juga dapat meningkatkan hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan, menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Memenangkan Pelanggan Melalui Bisnis
Semua pengusaha perlu memiliki kemampuan untuk mendapatkan pelanggan. Ada beberapa cara praktis dan berdampak untuk mencapai hal ini, seperti yang disarankan oleh Tallat Mahmood, pendiri The Smart Business Plan Academy:
- Kenali Pelanggan kamu:
Memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa pelanggan kamu, serta karakteristik seperti usia, lokasi, pendidikan, dan pekerjaan, akan membantu kamu menargetkan calon pelanggan yang tepat. Dengan pemahaman ini, kamu dapat berkomunikasi dengan mereka secara lebih efektif dan relevan.
- Beri Insentif kepada Pelanggan yang Sudah Ada:
Pelanggan yang sudah membeli dari kamu adalah duta terbaik untuk bisnis kamu. Memberi insentif kepada mereka, misalnya dengan diskon untuk produk sebagai imbalan atas referensi, dapat membantu kamu mendapatkan lebih banyak pelanggan melalui rekomendasi dari pelanggan yang sudah ada.
- Jaringan (Networking):
Jaringan yang efektif tetap menjadi cara ampuh untuk mendapatkan pelanggan baru dan mengembangkan bisnis kamu. Mengikuti jaringan dalam niche kamu akan membantu kamu memahami perubahan di sektor kamu dan memungkinkan kamu berhubungan dengan orang-orang yang melayani basis pelanggan yang sama.
- Jelajahi Berbagai Saluran Penjualan:
Terlepas dari penjualan online, penjualan offline juga dapat memberikan umpan balik pelanggan secara real-time dan memperkenalkan kamu ke basis pelanggan yang berbeda.
- Mengamankan Public Relations Berkualitas Tinggi:
PR yang baik dapat mencapai ribuan atau bahkan jutaan prospek. Identifikasi forum yang sesuai untuk mencari PR dan berbicara sebagai ahli di bidang kamu dapat meningkatkan profil bisnis kamu.
- Jelajahi Berbagai Model Penetapan Harga:
Dalam target pasar kamu, akan selalu ada prospek dengan berbagai tahap siklus pembelian. Menyediakan berbagai model penetapan harga, seperti versi lite produk dengan harga lebih rendah, dapat membantu kamu menjangkau pelanggan yang berbeda.
- Iklan Berbayar:
Iklan berbayar, baik di media tradisional maupun online seperti PPC dan pemasaran media sosial, dapat membantu kamu mendapatkan pelanggan baru. Penting untuk mengidentifikasi tujuan kampanye iklan berbayar kamu agar dapat mengalokasikan anggaran dan menciptakan harapan yang realistis.
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa dalam bisnis, kolaborasi antar berbagai bidang keilmuan seperti bisnis, desain, dan teknologi informasi sangat penting. Hal ini tidak hanya memungkinkan pemenuhan kebutuhan pelanggan, tetapi juga meningkatkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
Ingin belajar mengenai desain? Ayo ikuti Program Digital Design & Illustration di IDS Education.
Mengapa memilih IDS sebagai tempat belajar desain? Karena dalam Program Digital Design & Illustration kami, kamu akan belajar untuk menggabungkan pemikiran kreatif, estetika desain, pembuatan ilustrasi, dan strategi komunikasi guna menciptakan karya desain unggul yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kurikulum kami difokuskan pada aspek-aspek penting seperti tipografi, fotografi, ilustrasi, komposisi, dan pemahaman tentang pemanfaatan warna. Kami juga memberikan penekanan pada desain berbasis pengguna, termasuk design thinking, UI & UX. Kamu akan dibimbing dalam mengembangkan ide, merancang, dan menerapkan solusi desain yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan klien.
Tidak hanya itu, IDS juga memberikan pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan bisnis, sehingga kamu siap untuk berkarir di berbagai sektor industri kreatif maupun lingkungan startup. Bergabunglah dengan kami untuk mengasah bakat dan pengetahuan kamu dalam dunia desain digital yang dinamis.