Blog

BAGIKAN

7 Teknik Dasar Sinematografi yang Harus Anak Film Tahu

Tertarik dengan dunia perfilman? Jika iya, kamu harus memahami beberapa teknik sinematografi dasar untuk menghasilkan film yang berkesan. Fokus sinematografi adalah menangkap visual kemudian membentuknya menjadi sebuah cerita. Selain itu, menurut para ahli di sekolah film, seorang sinematografer harus bisa memilih teknik pemotretan yang tepat untuk menceritakan kisah yang akan ia bangun, mengoperasikan kamera dengan cakap, tak lupa mengatur lighting di setiap adegan. Sekian banyak elemen tersebut bisa kamu kuasai dengan mudah jika sudah lulus menerapkan 4 dasar teknik sinematografi berikut ini. 1. Ukuran Shot Menggunakan ukuran yang tepat dapat membuat kamera menangkap lokasi serta aktivitas yang ada pada gambar. Selain itu, ukuran shot juga dapat digunakan untuk menunjukkan detail ekspresi wajah dan objek lain yang memiliki peran untuk membangun cerita. Oleh karena itu perhitungan skala bidikan kamera setiap scene harus dipertimbangkan dengan matang. Close shot dan mid shot berfungsi untuk memperkenalkan sosok dan aktivitas mereka dalam sebuah cerita. Sedangkan close up shot bertujuan untuk menampilkan bagaimana gestur dan mimik wajah aktor/aktris secara detail sehingga dapat tersampaikan pada penonton. 2. LIghting dan Colouring Setelah memahami tentang ukuran shot, kamu harus menguasai teknik pencahayaan dan permainan warna. Tahukah kamu jika lighting dapat mempengaruhi mood sebuah adegan? Misalnya, pencahayaan dengan warna kuning dapat memberikan warm mood yang hangat. Pencahayaan low-key dengan bayangan gelap dan pekat menghadirkan mood misterius, dark, gloomy, dan menyeramkan. Cahaya rim-light memberikan penekanan pada perasaan objek dalam gambar. Pencahayaan, warna dapat menghadirkan emosi pada cuplikan yang sudah direkam. Sedangkan contoh efek dari warna adalah pada rona kemerahan yang memberikan kesan hangat, sedang warna biru memiliki image futuristik dan sedih. 3. Komposisi Cara sinematografer komposisi kamera dapat mempengaruhi atmosfer dalam hasil rekaman. Serupa dengan fotografi, agar cuplikan terlihat lebih alami adalah untuk mengikuti pedoman ‘Rule of Thirds’. Pedoman ini dengan meletakkan seluruh elemen penting agak tengah shot kamera atau ⅓ sekitar dari frame. Agar gambar lebih formal, letakkan objek persis di tengah kamera atau dengan menggunakan simetri. Untuk menghasilkan kesan yang menyeramkan, kamu bisa letakkan kamera pada posisi miring atau membuat komposisi sangat seimbang. Komposisi gambar yang baik bisa mempengaruhi emosi penonton. 4. Camera Movement Belajar sinematografi artinya kamu harus menguasai pergerakan kamera. Menurut Learnaboutfilm, gerakan kamera bisa membuat film jadi lebih hidup. Segala jenis shot meski memiliki peranan yang kecil memerlukan camera movement. Kamu bisa merekam suatu objek yang bergerak dengan kamera statis. Namun ada jenis gerakan kamera yang harus kamu tahu, tracking shots, sequence shots, crane shots, dan aerial shots. Selain keempat teknik tersebut, masih ada teknik lain yang harus dikuasai jika kamu ingin menjadi sinematografi handal. Nah, untuk mempelajari teknik ini kamu butuh bimbingan para ahli di sekolah film International Design School. Kuliah film atau kursus film, keduanya bisa jadi pilihan karena sama-sama mengajarkan pembelajaran teknis dan pengalaman praktis yang akan membekali kamu sebelum terjun secara profesional ke dunia film. Untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran kelas, website, webinar, atau voucher pra kerja, kamu bisa cek linktree bio Instagram IDS, ya!

Kamu punya cita-cita bikin film atau video musik sendiri? Jika iya banyak hal yang harus kamu ketahui tentang teknik membuat sinematografi yang apik sehingga akan memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan keinginanmu. 

Serupa dengan arti sinematografi berupa ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar sekaligus menggabung-gabungkan gambar sehingga menjadi rangkaian gambar yang memiliki kemampuan menyampaikan ide dan cerita.

Untuk membuat film yang apik, seorang sinematografer harus memahami berbagai macam peralatan dan teknik yang dibutuhkan. Mulai dari komposisi, ukuran shot, posisi kamera dan angle kamera, lensa kamera, cahaya dan warna, movement dan lainnya. Karena itu mari simak 7 teknik dasar sinematografi yang perlu kamu ketahui!

1. Long Shot

Long shot digunakan dalam sinematografi untuk menyorot lebih banyak keadaan atau suasana di sekitar subjek atau objek utama. Melalui long shot akan memperlihatkan seluruh tubuh manusia mulai dari kepala hingga kaki. Pengambilan gambar ini menekankan pada pergerakan karakter daripada menekankan pada emosi mereka yang sebenarnya. 

2. Bird’s Eye Shot

Ini adalah salah satu teknik pembuatan film yang menunjukkan area yang sangat luas dari suatu tempat dengan pengambilan gambar melalui sudut yang lebih tinggi dari atas. Dimana tehnik ini mengambil dari skala yang jauh menunjukkan pepohonan, bentuk bangunan, garis abstrak jalan dan sebagainya. Teknik ini biasanya digunakan sebagai bagian intro untuk meneruskan ke bagian subjek atau objek yang lebih kecil.

3. Close Up Shot

Teknik melakukan pengambilan gambar bagian kepala para karakter melalui jarak dekat. Biasanya teknik ini bertujuan untuk menampilkan emosi para aktor dan membuat penonton terlibat dengan karakter untuk lebih memahami keadaan emosional karakter dan merasakan empati terhadap mereka. 

4. Tracking Shot

Teknik pengambilan gambar ini digunakan untuk mengikuti karakter atau menjelajahi sekitarnya. Kamera dipasang pada dolly, yaitu sebuah kotak beroda yang ditempatkan di atas rel. Dolly akan bergerak mengikuti subjek, karena jika tidak subjek akan menghilang dari frame. Kamera juga bisa diletakkan pada kendaraan jika subjek bergerak dengan sangat cepat. 

5. Tilt Shot

Ini adalah teknik sinematografi dimana kamera bergerak vertikal ke atas dan ke bawah dari posisi tetap dalam sebuah scene. Teknik digunakan untuk mengalihkan perhatian penonton dari satu area ke area lain, atau dapat digunakan untuk mengungkapkan sesuatu saat kamera bergerak ke bawah. Biasanya digunakan pada bagian awal atau intro. 

6. Panning Shot

Panning berarti memutar kamera secara horizontal dari posisi tetap. Akan terlihat profesional ketika kamera bergerak dengan mulus dan akurat. Gerakan kamera yang meniru gerakan dari kepala karakter dari kiri ke kanan, dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan suasana di sekitar karakter.

7. POV Shot

POV atau point of view digunakan untuk membuat penonton melihat apa yang terjadi di dalam cerita melalui mata karakter. Penonton melihat hal yang sama seperti aktor itu sendiri sehingga membuat penonton merasa berada dalam cerita. Teknik ini biasanya sering digunakan para vlogger untuk merekam video merek menggunakan kamera action. 

Tertarik untuk sekolah film dengan kurikulum terakreditasi UK? Kuliah di IDS | BTEC aja!

banner ids btec college

IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.

Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karier serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.

Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk sekolah film di IDS | BTEC!