Kesalahan Tipografi Desain yang Sepele Tapi Harus Dihindari
Tipografi adalah seni dan teknik pengaturan huruf yang memainkan peran penting dalam desain grafis dan komunikasi visual. Meski sering dianggap sebagai elemen sederhana, namun kesalahan tipografi desain justru bisa mempengaruhi pesan, persepsi audiens, dan merusak identitas merek.
Sering kali tanpa disadari kesalahan tipografi kecil yang bisa merusak tampilan keseluruhan desainmu. Meskipun terlihat sepele, kesalahan-kesalahan ini bisa berdampak besar pada kejelasan, estetika, dan pesan yang ingin kamu sampaikan.
Jadi, penting buatmu untuk mengetahui kesalahan tipografi yang sering terjadi dan cara menghindarinya.
Daftar Isi
Kesalahan Tipografi yang Mengganggu Desainmu
Berikut adalah beberapa kesalahan sepele dalam tipografi yang sering terjadi, serta cara untuk menghindarinya:
1. Penggunaan Terlalu Banyak Font
Salah satu kesalahan paling umum yang mungkin kamu lakukan sebagai desainer pemula adalah menggunakan terlalu banyak font dalam satu desain. Menggabungkan berbagai jenis font tanpa aturan yang jelas bisa membuat tampilan desainmu terlihat berantakan dan sulit dibaca.
Meskipun variasi font bisa memberikan daya tarik visual, jika kamu menggunakan terlalu banyak, pesan utama justru bisa tenggelam dalam kerumitan visual.
Cara menghindarinya
Batasi penggunaan font dalam satu desain maksimal dua hingga tiga font saja. Pastikan setiap font yang kamu pilih punya tujuan yang jelas, seperti untuk membedakan judul dari isi atau menonjolkan elemen penting. Pilihlah font yang harmonis dan sesuai dengan gaya serta tujuan desainmu agar tampilan tetap bersih dan profesional.
2. Pemisahan Huruf yang Tidak Tepat (Kerning yang Buruk)
Kerning adalah tentang bagaimana kamu mengatur jarak antar huruf dalam sebuah kata. Jika kerning tidak dilakukan dengan tepat, teks yang kamu buat bisa jadi sulit dibaca atau bahkan bisa mengubah makna kata.
Kesalahan kerning biasanya terlihat saat jarak antara beberapa huruf terlalu rapat atau terlalu renggang, yang akhirnya merusak tampilan visual dan kejelasan teks.
Cara menghindarinya
Pastikan kamu memeriksa jarak antar huruf dengan teliti, terutama pada judul besar atau teks penting yang menonjol. Sebagian besar software desain modern punya fitur untuk mengatur kerning secara manual. Manfaatkan panduan visual atau garis bantu untuk memastikan jarak antar huruf terlihat konsisten dan sesuai, sehingga desainmu tetap nyaman dilihat dan mudah dipahami.
3. Justifikasi yang Buruk pada Paragraf
Justifikasi teks adalah tentang bagaimana kamu mengatur teks dalam satu blok, khususnya saat kamu memilih align kiri-kanan secara penuh. Sering kali, ketika teks dijustifikasi penuh, tercipta ruang kosong yang tidak rata antara kata-kata, yang dikenal sebagai “rivers” dalam tipografi. Ini bisa mengganggu alur membaca dan membuat tampilan teks terasa kurang seimbang.
Cara menghindarinya
Sebaiknya hindari penggunaan justifikasi penuh kecuali jika kamu punya alasan khusus, seperti dalam layout kolom atau dokumen formal. Jika memang harus menggunakan justifikasi penuh, cobalah sesuaikan spacing dan hyphenation (pemisahan suku kata) secara manual. Dengan begitu, teks tetap terlihat rapi dan mudah dibaca tanpa mengorbankan estetika desain.
4. Penggunaan Font Dekoratif yang Berlebihan
Font dekoratif atau font bergaya sering kali digunakan untuk menarik perhatian. Namun, jika digunakan secara berlebihan atau tidak pada tempatnya, font ini justru bisa merusak desain dan membuat teks sulit dibaca.
Font dekoratif memiliki tempatnya, seperti untuk judul atau elemen grafis tertentu, tetapi tidak untuk teks panjang atau informasi penting.
Cara Menghindari
Gunakan font dekoratif dengan hemat dan pada elemen yang benar-benar membutuhkan penekanan visual. Jangan gunakan font ini untuk teks panjang, deskripsi, atau informasi yang membutuhkan kejelasan tinggi. Pastikan font dekoratif tetap terbaca, terutama pada ukuran kecil.
5. Kontras yang Tidak Memadai
Kontras antara teks dan latar belakang adalah elemen penting dalam tipografi. Jika kontrasnya terlalu rendah, teks akan sulit dibaca, bahkan bagi pembaca dengan penglihatan normal. Kesalahan ini sering terjadi ketika kamu menggunakan warna yang terlalu mirip antara teks dan latar belakang, seperti teks abu-abu di atas latar belakang putih.
Cara Menghindari
Pastikan bahwa teks kamu memiliki kontras yang cukup tinggi terhadap latar belakangnya. Gunakan warna yang berbeda secara signifikan untuk teks dan latar belakang, misalnya hitam di atas putih atau warna cerah di atas warna gelap. kamu bisa menggunakan alat penguji kontras yang tersedia online untuk memastikan teks kamu memiliki kontras yang cukup.
6. Pengaturan Spasi Baris yang Tidak Sesuai (Leading)
Leading adalah jarak antar baris teks dalam sebuah paragraf. Jika leading terlalu sempit, teks bisa tampak padat dan sulit dibaca. Sebaliknya, jika leading terlalu lebar, teks akan terkesan terputus-putus dan mengganggu aliran membaca. Menemukan keseimbangan yang tepat sangat penting untuk kenyamanan membaca.
Cara Menghindari
Sesuaikan leading berdasarkan ukuran dan jenis font yang digunakan. Sebagai aturan umum, leading yang baik adalah sekitar 120-145% dari ukuran font. kamu bisa bereksperimen dengan pengaturan ini untuk menemukan keseimbangan yang nyaman bagi pembaca.
7. Teks yang Terlalu Padat atau Terlalu Longgar (Tracking)
Tracking mengacu pada pengaturan jarak keseluruhan antar huruf dalam teks. Kesalahan yang sering terjadi adalah membuat teks terlalu padat atau terlalu longgar, yang bisa mengganggu alur visual. Jika teks terlalu padat, huruf-huruf akan terlihat bertumpuk dan sulit dibaca. Jika terlalu longgar, teks akan kehilangan koherensinya.
Cara Menghindari
Pastikan jarak antar huruf tetap konsisten dan sesuai dengan gaya tipografi yang kamu pilih. Hindari pengaturan tracking ekstrem kecuali ada alasan desain yang jelas. Idealnya, kamu ingin teks terlihat harmonis dan nyaman untuk dibaca dalam jarak normal.
8. Pengabaian Hierarki Tipografi
Hierarki tipografi adalah cara mengatur teks untuk menunjukkan urutan kepentingan, seperti membedakan antara judul, subjudul, dan isi teks. Pengabaian hirarki tipografi dapat membuat desain kamu tampak berantakan dan membingungkan bagi pembaca, karena mereka tidak dapat membedakan mana informasi yang paling penting.
Cara Menghindari
Gunakan ukuran font, berat huruf (bold), warna, dan gaya (italic) untuk menciptakan hierarki yang jelas. Judul harus menjadi elemen yang paling menonjol, diikuti oleh subjudul, dan kemudian teks utama. Konsistensi dalam penggunaan elemen-elemen ini akan membantu audiens memahami struktur dan aliran informasi dengan lebih baik.
9. Penggunaan Font yang Tidak Sesuai dengan Brand
Font memiliki “kepribadian,” dan pilihan font yang salah dapat merusak pesan atau identitas merek. Misalnya, menggunakan font yang terlalu playful untuk merek yang ingin tampil profesional bisa mengganggu persepsi audiens terhadap merek tersebut.
Cara Menghindari
Pilih font yang sesuai dengan karakter dan nilai merek kamu. Jika merek kamu ingin terlihat modern dan minimalis, gunakan font sans-serif yang bersih dan sederhana. Untuk merek yang lebih tradisional, font serif mungkin lebih sesuai. Pastikan pilihan font kamu mencerminkan tone of voice yang ingin disampaikan oleh brand.
10. Tidak Memperhatikan Keterbacaan pada Ukuran Kecil
Terkadang, saat mendesain kamu terlalu fokus pada estetika sehingga mengabaikan faktor keterbacaan, terutama pada ukuran kecil. Beberapa font, terutama font dekoratif atau font yang sangat tipis, bisa menjadi sulit dibaca pada ukuran kecil, yang merusak pengalaman pengguna.
Cara Menghindari
Uji keterbacaan teks pada berbagai ukuran, terutama jika iklan atau desain kamu akan dilihat pada layar kecil seperti smartphone. Pastikan bahwa teks tetap terbaca dengan baik meskipun ukurannya dikurangi. Jika font yang kamu pilih terlalu sulit dibaca pada ukuran kecil, pertimbangkan untuk menggunakan font lain yang lebih jelas.
Kesimpulan
Meskipun tampaknya sepele, kesalahan dalam tipografi dapat berdampak besar pada keefektifan desain dan komunikasi visual kamu. Dengan menghindari kesalahan tipografi yang telah disebutkan di atas, kamu dapat meningkatkan kualitas desain tipografi kamu dan menciptakan karya yang lebih profesional, jelas, dan menarik bagi audiens.
Kuncinya adalah memperhatikan detail kecil, menjaga keseimbangan visual, dan selalu mempertimbangkan keterbacaan serta kesesuaian font dengan pesan yang ingin disampaikan.
Tertarik untuk sekolah desain dengan kurikulum terakreditasi UK? Kuliah di IDS | BTEC aja!
IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.
Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karir serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.
Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk kuliah desain & ilustrasi di IDS | BTEC!