Blog
Real Film Production Program
- July 22, 2013
- Posted by: IDS | International Design School
- Category: Articles
[quote type=”center”]Rasakan pengalaman membuat film bersama sutradara, artis, dan kru film profesional dengan menggunakan setting dan peralatan profesional[/quote]
Apakah kamu ingin belajar membuat film yang hasilnya keren? Cara terbaik belajar membuat film adalah dengan langsung membuat sebuah proyek film yang di shoot seperti layaknya film profesional. Sayangnya dalam membuat sebuah karya film, para siswa sering mempunyai keterbatasan resource, sehingga sering terpaksa melakukan shooting dengan bantuan teman-temannya, menggunakan teman-teman sebagai pemain, menggunakan peralatan seadanya untuk membuat film dengan kru seadanya dari teman-teman sendiri. Hasilnya tentu juga seadanya, dan tidak bisa menjadi karya film yang dibanggakan.
Menyadari keterbatasan ini, IDS | International Design School membuat sebuah program Real Film Production, dimana kamu bisa menjadi bagian dari team profesional untuk membuat sebuah film dalam lingkungan yang nyata.
Daftar Isi
Bergabung bersama dari kru film yang profesional
Pada program Real Film Production, kamu akan menjadi bagian dari kru film profesional yang akan membuat sebuah film profesional yang siap ditayangkan. Kamu akan magang menjadi kru yang membantu team profesional yang terdiri atas sutradara, cinematographer, editor,
Kru terdiri atas:
- Pandu Birantoro (Director) – Asisten sutradara serial Smallville dan produser
- Gerry Habir (Cinematographer) – Cinematographer film Safe Haven
- Radian “Jawa” Kanugroho (Sound) – Field sound recordist dan sutradara
- Naya Anindita (Art Director) – Art director berbagai iklan dan video klip
- Getar Jagatraya (Screenwriter) – Penulis skenario film award-winning
- Wijayanto (Film Editor) – Editor manager dari studio film yang menangani berbagai film besar
[tabs slidertype=”simple” auto=”no”]
[tab]
[one_half]
[/one_half]
[one_half_last]
Pandu adalah seorang lulusan dari Vancouver Film School, Kanada. Saat belajar di Kanada Pandu mendapatkan rekomendasi dari sekolahnya untuk menjadi Asisten Sutradara serial Smallville. Pandu telah menyutradarai dan menjadi produser di sejumlah video musik, profil perusahaan, film pendek dan Feature Films. Ia juga menjadi Asisten Sutradara dan Behind The Scene Producer untuk film ber-budget besar seperti “Negeri 5 Menara” , “Killers” , and “Drupadi”.
[/one_half_last]
[/tab]
[tab]
[one_half]
[/one_half]
[one_half_last]
Abdul Habir atau dikenal dengan Gerry, merupakan sosok yang sangat dikenal di dunia perfilman. Gerry berperan sebagai Assistant Camera di dalam karya-karyanya. Ia terlibat dalam proyek yang dijalankan oleh Gareth Evans dan Timo Tjahjanto yakni sebuah film berjudul Safe Haven sebagai cinematographer. Film ini mendapat sambutan hangat di Sundance Film Festival 2013
[/one_half_last]
[/tab]
[tab]
[one_half]
[/one_half]
[one_half_last]
Naya Anindita, akrab dipanggil Naya, dikenal sebagai producer sekaligus co-host dari Travel Webseries “Jalan-jalan Men!” di MalesBanget.com. Ia berkarya di banyak video klip dan iklan sebagai art director. Karya terbarunya adalah film pendek berjudul “Anna dan Ballerina”
[/one_half_last]
[/tab]
[tab]
[one_half]
[/one_half]
[one_half_last]
Getar Jagatraya atau Getar, adalah salah satu penulis skenario (screenwriter) produktif. Karyanya yang paling dikenal adalah skenario pementasan teater dari aktor kenamaan Didi Petet yang berjudul “Loetoeng Kasarung”. Ia merupakan screenwriter dari film Sinema Purnama yang memenangkan award di Solo Film Festival.
[/one_half_last]
[/tab]
[tab]
[one_half]
[/one_half]
[one_half_last]
Radian Kanugroho atau yang akrab dipanggil Jawa, adalah field sound recordist untuk film-film pendek indie yang mendapat beberapa penghargaan. Ia merupakan runner up L.A Lights Indie Movie Fest for Best Film.
[/one_half_last]
[/tab]
[tab]
[one_half]
[/one_half]
[one_half_last]
Wijayanto, akrab dipanggil Wijay, lulus dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada konsentrasi Film Editing. Ia merupakan editing manager dari Reparasi Film, studio yang melakukan editing pada film Cinta Brontosaurus, Sang Penari, dan Rectoverso.
[/one_half_last]
[/tab]
[/tabs]
Shooting dengan Aktor dan Aktris Profesional
Lupakan shooting dengan menggunakan teman-teman kamu karena hasilnya tidak akan terlihat profesional. Pada program Real Film Production, kamu akan bekerjasama bersama artist profesional yang sedang naik daun. IDS | International Design School bekerjasama dengan para pemain film profesional yang telah mempunyai reputasi di dunia film Indonesia.
Diantaranya para aktor dan Aktris ini adalah:
- Ghea Priatna. Seorang model, dan model video klip band indie Sunday Carousel
- Aji Rahmansyah. Pemeran utama “Bukan Jam Kantor” dari Malesbanget.com
[tabs slidertype=”simple” auto=”no”]
[tab]
[one_half]
Ghea Priatna
[/one_half]
[one_half_last]
[/one_half_last]
[/tab]
[tab]
[one_half]
Aji Rahmansyah
[/one_half]
[one_half_last]
[/one_half_last]
[/tab]
[/tabs]
Mencicipi pembuatan Visual Effect Ala film-film Hollywood
Tahukah kamu kalau sebagian film Hollywood dibuat tidak dengan shooting menggunakan adegan di dunia nyata? Di Hollywood film-film seperti Man of Steel, Pacific Rim, hingga Star Wars dibuat di depan layar hijau (green screen) yang kemudian akan digantikan dengan set buatan.
Dalam proses shooting ini kamu akan mengalami shooting dengan green screen sehingga bisa merasakan shooting seperti layaknya film-film hollywood. Adegan green screen ini akan diganti dengan latar buatan dgn menggunakan teknik visual effect terkini.
Shooting di green screen
Menjalani proses produksi profesional dengan langkah demi langkah sesuai dengan industri film
Proses yang akan kamu alami meliputi
- Script conference
- Actor’s workshop
- Storyboarding
- Producation design meeting
- Principal Photography (Shooting)
- Editing
Detail mengenai masing-masing proses di atas bisa kamu baca di artikel ini > proses pembuatan film professional
Iklim yang Kompetitif
Industri film adalah industri yang kompetitif, dimana semua akan memperebutkan spotlight sebagai orang yang terbaik. Untuk merasakan iklim yang kompetitif ini kamu akan shooting untuk menghasilkan versi kamu sendiri, dan para kru akan memilih 3 hasil shooting terbaik untuk dijadikan film yang diedit oleh editor profesional. Karena itu setiap peserta akan berusaha menjadi yang terbaik di program ini.
Extra Class for Newcomers
Belum punya pengetahuan atau pengalaman membuat film sebelumnya? Jangan khawatir karena IDS menyediakan kelas tambahan bagi orang-orang baru atau newcomer. Kelas ini akan membuat kami siap menghadapi proses shooting.
Cinematography 101
Di kelas ini siswa akan mendapat 3 jam pembekalan mengenai cinematography, lighting, dan production equipment untuk kebutuhan pengambilan gambar.
Production Management 101
Production Management 101 merupakan kelas berdurasi 3 jam bagi siswa untuk memahami seluk beluk teknis tentang dokumentasi, perijinan, peran tiap departemen, assistant directing, scheduling dan film production system
Film Editing 101
Di sini siswa akan diajarkan tentang basic editing tools (Adobe Premiere Pro CS 5), data management dan basic editing storytelling