Blog

BAGIKAN

“Mother” Film tentang Hubungan Toxic antara Ibu dan Anak

film mother

Hi pecinta film! Sudahkah kamu melihat film yang wajib ditonton pada tahun 2020 ini? Sebuah film buatan negeri Jepang telah menarik perhatian banyak orang karena terinspirasi dari kisah nyata seorang anak laki-laki yang tega membunuh kakek dan neneknya pada tahun 2014. Film yang berjudul “Mother” ini rilis pada Juli 2020 kemarin. 

Film yang disutradarai oleh Tatsushi Ohmari ini bisa kamu lihat di Netflix. Film yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang loyal kepada ibunya yang abusive. Cerita berawal dari kehidupan seorang ibu tunggal bernama Akiko yang harus berjuang membesarkan Shuhei, anak laki-lakinya sendirian. Perjalanan hidup Akiko tidak selalu mudah, orang tua dan saudara Akiko mengabaikannya sehingga ia merasa seperti dibuang oleh keluarganya sendiri.

Suatu hari, Akiko dan Shuhei mengunjungi rumah orang tua Akiko dan saudara perempuannya. Akiko selalu meminjam uang kepada mereka, dan saat dia ingin meminjam uang lagi sang ibu berkata “Dia akan menggunakannya untuk judi.” Mendengar kata-kata itu membuat Akiko berteriak secara kompulsif dan menyerang apapun setiap kali dia menghadapi kesulitan, bahkan sekecil apapun itu. 

Kemudian kisah berlanjut pada Akiko yang jatuh cinta pada seorang pria bernama Ryo, dan keduanya sama-sama pasangan yang impulsif dan kekanak-kanakan. Akiko mencoba untuk menggadaikan Shuhei pada Ujita sebelum dia kabur dengan Ryo. Shuhei yang saat itu mungkin berusia 7 tahun, menghabiskan enam hari dalam apartemennya yang kecil tanpa air panas, makan-makanan kering dan mie instan yang tidak dimasak. Saat Akiko pulang dan kembali ke rumah, dia mulai menunjukkan sedikit perhatian kepada anaknya. Namun dia dan Ryo berusaha menggunakan Shuhei sebagai alat untuk memeras uang dari Ujita dengan menuduhnya melakukan penganiayaan pada anak. 

Tidak lama kemudian Akiko hamil, dia memberitahukannya pada Ryo yang pada akhirnya menanggapinya dengan memukul dirinya dan Shuhei. Setelah itu Ryo kabur, kemudian Akiko meminta Shuhei untuk meminta uang pada kakek dan neneknya. Sang kakek berkata pada Shuhei, memintanya untuk tinggal bersama mereka saja, namun Shuhei menolaknya. 

Lima tahun kemudian Akiko telah melahirkan anak perempuan yang diberi nama Fuyuka. Saat Shuhei mulai beranjak remaja mereka adalah gelandangan yang tidak punya rumah. Shuhei dan adiknya hanya berkeliaran di jalanan sedangkan Akiko menghabiskan waktunya duduk di slot machine. Kemudian ada pekerja sosial bernama Aya yang menemukan mereka yang sedang tidur di bawah jembatan. Kemudian Aya memberi mereka tempat tinggal yang disediakan oleh negara dan memberi tahu Shuhei bahwa dia tidak harus tinggal bersama ibunya, namun dia menolaknya. 

Saat itu Ryo telah kembali, Ryo dan Akiko juga menolak penawaran Aya. Akiko tidak mengizinkan Shuhei untuk melanjutkan sekolahnya. Shuhei hanya terdiam karena dia tidak bisa membantah ibunya dan meninggalkannya. Meskipun dalam hati Shuhei menginginkannya, tinggal di tempat yang layak dan pergi ke sekolah, namun dia tetap tidak bisa mengatakannya. Karena bagaimanapun juga bagi Shuhei, Akiko adalah segalanya.

Hingga suatu hari, Shuhei ditemukan telah membunuh kakek dan nenek. Lantas apa yang membuatnya nekat melakukan hal itu? Kamu bisa menyaksikan kisah ini sendiri dimana hubungan yang toxic antara ibu dan anak laki-lakinya. Akiko terjebak dalam kehidupan yang penuh siksaan dan juga penyiksaan yang dilakukan pada anak-anaknya. Kalian akan merasakan emosi yang cukup membingungkan, mulai dari membenci wanita ini hingga mengasihaninya. Saksikan kisah lengkapnya hanya di Netflix!

Tertarik untuk terjun dan berkarir dalam industri film? Kuliah Film di IDS | BTEC aja, Kurikulumnya Terakreditasi UK Lho!

banner ids btec college

IDS merupakan sebuah lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengadopsi standar BTEC, menjadi pilihan utama bagi banyak individu yang memiliki ambisi dalam mencapai pendidikan internasional. Dengan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Program Higher National Certificate (HNC) di Level 4 dan Program Higher National Diploma (HND) di Level 5, IDS menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas yang setara dengan standar D3 di Indonesia. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan penting kepada para siswa, tetapi juga menegaskan kesetaraan mereka dengan jenjang pendidikan domestik.

Para lulusan IDS | BTEC memiliki akses kepada beragam peluang karir serta kemampuan untuk melanjutkan studi ke berbagai negara dengan persiapan yang komprehensif. Mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan persaingan global, tetapi juga mampu membuka peluang bagi kesuksesan pribadi serta kemajuan masyarakat. IDS, sebagai pilihan utama di dunia pendidikan, memainkan peran yang penting sebagai penggerak utama dalam mendorong pendidikan global.

Dengan menekankan pada standar BTEC, IDS mengakui pentingnya kualitas dan relevansi pendidikan internasional dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Melalui kurikulum yang terstruktur dan staf pengajar yang berkualitas, IDS memberikan lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang pertumbuhan intelektual serta profesionalisme siswa. Dengan demikian, IDS bukan hanya sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan mitra dalam menginspirasi dan membentuk generasi mendatang yang siap bersaing dalam panggung global. So tunggu apalagi? Yuk Kuliah film di IDS | BTEC!