8 Teknik Pengambilan Video Bagi Pemula
Bagaimana cara mengambil video dengan keahlian seorang videografer yang mahir? Dalam proses pengambilan gambar, seorang pembuat film harus mengandalkan kemampuannya untuk memilih sudut yang optimal dan menarik perhatian pemirsa. Serupa dengan teknik fotografi, kamu juga perlu memahami prinsip dasar untuk menciptakan video berkualitas. Berikut adalah delapan teknik pengambilan video yang dapat membantu kamu menghasilkan karya layaknya seorang profesional.
1. Pemilihan Sudut Pengambilan (Angle Selection)
Pemilihan Sudut Pengambilan (Angle Selection) adalah salah satu aspek kunci dalam pengambilan video yang berperan penting dalam bagaimana suatu adegan atau objek disajikan kepada pemirsa. Pemilihan sudut pengambilan ini mencakup berbagai pilihan posisi kamera yang dapat memengaruhi cara pemirsa memahami dan merasakan konten yang ditampilkan dalam video. Berikut adalah beberapa sudut pengambilan yang umum digunakan:
- Mata Manusia (Eye Level): Ini adalah sudut pengambilan yang sejajar dengan mata manusia. Sudut ini sering digunakan untuk menciptakan hubungan emosional antara pemirsa dan subjek. Ini adalah sudut yang paling umum digunakan dan memberikan pandangan yang paling alami.
- Sudut Rendah (Low Angle): Saat kamera ditempatkan di bawah subjek, mengarah ke atas, ini menciptakan kesan kekuatan, dominasi, atau heroisme. Sudut rendah sering digunakan dalam film aksi atau ketika ingin menggambarkan subjek sebagai sosok yang kuat.
- Sudut Tinggi (High Angle): Kamera ditempatkan di atas subjek, mengarah ke bawah. Ini dapat memberikan kesan kerendahan atau kelemahan subjek. Sudut tinggi sering digunakan untuk membuat subjek terlihat lebih kecil atau rentan.
- Pengambilan dari Belakang (Over the Shoulder): Ini adalah ketika kamera ditempatkan di belakang bahu karakter atau subjek. Ini digunakan untuk memberikan perspektif yang melibatkan pemirsa dalam interaksi atau percakapan antara karakter.
- Sudut Tengah (Mid-Level Angle): Sudut ini berada di antara mata manusia dan sudut tinggi rendah. Ini sering digunakan untuk adegan yang lebih umum tanpa penekanan khusus pada kekuatan atau kelemahan subjek.
- Sudut Arah (Dutch Angle): Kamera miring ke samping, menciptakan efek visual yang tidak stabil atau aneh. Ini digunakan untuk mengekspresikan ketegangan, konflik, atau situasi yang tidak stabil.
Memilih sudut pengambilan yang sesuai untuk setiap adegan adalah kunci dalam menciptakan atmosfer, emosi, dan pesan yang ingin disampaikan dalam video. Praktek dan eksperimen dengan berbagai sudut akan membantu memahami bagaimana pengambilan sudut dapat memengaruhi narasi dan kualitas visual dalam video.
2. Stabilisasi Video (Video Stabilization)
Stabilisasi Video (Video Stabilization) adalah teknik yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan goyangan atau getaran yang dapat mengganggu hasil video. Video yang stabil sangat penting untuk menghasilkan kualitas video yang profesional dan menyenangkan untuk ditonton. Beberapa metode stabilisasi video yang umum digunakan meliputi:
- Penggunaan Tripod: Menggunakan tripod adalah cara paling sederhana untuk mencapai stabilitas dalam pengambilan video. Ini menghilangkan getaran tangan yang alami dan menghasilkan gambar yang tetap. Tripod sangat berguna untuk pengambilan gambar diam, seperti wawancara atau pemandangan.
- Gimbal Stabilizer: Gimbal adalah alat mekanik yang memungkinkan kamera bergerak dengan lancar dan stabil saat bergerak. Gimbal sangat berguna untuk pengambilan gambar bergerak, seperti berjalan, berlari, atau mengambil gambar dari kendaraan bergerak.
- Stabilisasi dalam Pascaproduksi: Setelah pengambilan video, kamu dapat menggunakan perangkat lunak pascaproduksi, seperti Adobe Premiere Pro atau Final Cut Pro, untuk melakukan stabilisasi. Perangkat lunak ini memiliki algoritma yang dapat mendeteksi gerakan yang tidak diinginkan dalam video dan meratakan atau mengoreksi goyangan tersebut.
- Stabilisasi dalam Kamera (In-Camera Stabilization): Beberapa kamera dan ponsel cerdas modern dilengkapi dengan sistem stabilisasi dalam kamera yang dapat membantu mengurangi getaran saat pengambilan gambar. Ini adalah pilihan yang berguna untuk penggunaan sehari-hari ketika gimbal atau tripod tidak tersedia.
- Stabilisasi Elektronik (Electronic Stabilization): Beberapa kamera juga memiliki fitur stabilisasi elektronik yang menggunakan sensor untuk mengoreksi getaran saat pengambilan gambar. Ini khususnya berguna pada ponsel cerdas dan kamera aksi.
Stabilisasi video penting karena video yang goyah dan tidak stabil dapat membuat pemirsa merasa tidak nyaman dan mengurangi kualitas produksi. Dalam situasi di mana gerakan kamera tidak dapat dihindari, seperti saat merekam adegan bergerak, gimbal dan stabilisasi pascaproduksi adalah solusi yang efektif untuk menjaga video tetap stabil dan mudah dinikmati.
3. Pengaturan Cahaya (Lighting Setup)
Pengaturan Cahaya (Lighting Setup) adalah salah satu aspek kunci dalam pengambilan video yang memengaruhi kualitas visual dan mood dari hasil akhir video. Pemahaman yang baik tentang pengaturan cahaya sangat penting untuk menciptakan tampilan yang profesional dan mengomunikasikan pesan dengan efektif. Berikut beberapa konsep dasar terkait pengaturan cahaya dalam pengambilan video:
- Cahaya Utama (Key Light): Cahaya utama adalah sumber cahaya utama yang digunakan untuk menerangi subjek utama dalam video. Biasanya ditempatkan di depan dan sedikit di atas subjek. Pengaturan cahaya ini memungkinkan untuk mengontrol bayangan dan sorotan pada wajah subjek, menciptakan dimensi dan kedalaman.
- Cahaya Pengisi (Fill Light): Cahaya pengisi digunakan untuk mengurangi bayangan yang dihasilkan oleh cahaya utama. Biasanya ditempatkan di seberang cahaya utama. Tujuan cahaya pengisi adalah memberikan pencahayaan lebih merata pada subjek, menjaga rincian dalam area gelap, dan membuat tampilan lebih lembut.
- Cahaya Latar (Backlight): Cahaya latar ditempatkan di belakang subjek dan diarahkan ke arah kamera. Ini digunakan untuk memisahkan subjek dari latar belakang dengan membuat tepi atau sorotan pada subjek. Cahaya latar memberikan dimensi dan ketajaman visual pada subjek.
- Cahaya Khusus (Specialty Lights): Kadang-kadang, cahaya tambahan seperti cahaya aksen, cahaya latar belakang (background light), atau cahaya warna digunakan untuk menciptakan efek khusus atau atmosfer tertentu dalam video.
- Cahaya Alami vs. Cahaya Buatan: Kamu dapat menggunakan cahaya alami yang berasal dari matahari atau cahaya buatan seperti lampu studio. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, dan pemilihan tergantung pada kebutuhan produksi.
- Warna Cahaya (Color Temperature): Sumber cahaya memiliki suhu warna yang berbeda. Ini diukur dalam kelvin. Pemahaman tentang suhu warna cahaya membantu kamu mencapai tampilan yang diinginkan. Misalnya, cahaya matahari pada siang hari memiliki suhu warna yang lebih tinggi daripada lampu tungsten dalam ruangan.
Pengaturan cahaya yang baik memungkinkan untuk menciptakan mood yang sesuai dengan cerita yang ingin sampaikan dalam video. Itu juga dapat meminimalkan bayangan yang mengganggu, memastikan wajah subjek terlihat dengan baik, dan memberikan ketajaman visual pada adegan. Praktek, eksperimen, dan pemahaman yang mendalam tentang cahaya adalah kunci untuk menguasai teknik pengaturan cahaya dalam pengambilan video.
4. Komposisi (Composition)
Komposisi (Composition) dalam pengambilan video adalah teknik yang digunakan untuk mengatur elemen visual dalam bingkai kamera agar menciptakan tampilan yang menarik dan efektif. Komposisi mempengaruhi bagaimana pemirsa melihat, memahami, dan merasakan konten dalam video. Berikut beberapa prinsip komposisi yang penting dalam pengambilan video:
- Aturan Ketiga (Rule of Thirds): Prinsip ini melibatkan pembagian bingkai kamera menjadi sembilan bagian dengan dua garis horizontal dan dua garis vertikal yang membentuk jaring-jaring. Subjek utama biasanya ditempatkan pada salah satu titik persilangan garis, yang menciptakan keseimbangan visual dalam komposisi.
- Ruang Negatif (Negative Space): Memberikan ruang kosong di sekitar subjek utama dapat memberikan fokus yang lebih kuat pada subjek itu sendiri dan menciptakan perasaan kesunyian atau isolasi yang dramatis.
- Simetri dan Asimetri: Pengaturan elemen visual dalam keadaan simetris atau asimetris dapat digunakan untuk mencapai efek berbeda. Simetri sering digunakan untuk memberikan kesan keseimbangan, sedangkan asimetri dapat menciptakan ketegangan atau ketidakseimbangan yang menarik.
- Gerak dan Arus Pandangan: Menggunakan gerakan atau arus pandangan dalam komposisi dapat membimbing mata pemirsa melalui bingkai. Ini dapat menciptakan narasi yang kuat dan dinamika visual.
- Keseimbangan Visual Menyeimbangkan elemen-elemen visual dalam bingkai adalah kunci untuk menciptakan tampilan yang harmonis. Ini termasuk seimbang antara warna, bentuk, dan ukuran elemen dalam bingkai.
- Ketajaman dan Unsur Utama (Leading Lines and Leading Elements): Menggunakan garis-garis atau elemen-elemen visual yang mengarahkan mata pemirsa menuju subjek utama atau ke titik fokus dalam video adalah teknik yang kuat dalam komposisi.
- Gerakan dalam Komposisi: Jika video melibatkan gerakan, pastikan untuk mempertimbangkan bagaimana elemen-elemen dalam bingkai bergerak dan berinteraksi satu sama lain. Ini termasuk pergerakan kamera dan pergerakan subjek.
- Pemberian Perhatian pada Latar Belakang (Background Consideration): Latar belakang yang bersih dan tidak mengganggu sangat penting dalam video. Pastikan latar belakang mendukung subjek dan tidak mengaburkan fokus.
Komposisi yang baik membantu menciptakan tampilan yang menarik, bermakna, dan efektif dalam video. Prinsip-prinsip komposisi membantu mengarahkan mata pemirsa, menyampaikan pesan dengan lebih jelas, dan menciptakan tampilan visual yang berkesan. Keselarasan antara teknik komposisi dengan pemilihan sudut pengambilan dan pengaturan cahaya adalah kunci untuk menciptakan video yang menarik dan profesional.
5. Pergerakan Kamera (Camera Movement)
Pergerakan Kamera (Camera Movement) adalah teknik yang melibatkan perubahan posisi kamera selama pengambilan video. Pergerakan kamera dapat memberikan dinamika visual dan emosional dalam video, serta memengaruhi cara pemirsa memahami dan merasakan konten. Berikut adalah beberapa jenis pergerakan kamera yang umum digunakan dalam pengambilan video:
- Tilt: Tilt adalah pergerakan kamera ke atas atau ke bawah tanpa menggeser posisi horizontal. Ini sering digunakan untuk mengungkapkan objek yang tinggi atau untuk memperlihatkan perubahan vertikal dalam lingkungan.
- Pan: Pan adalah pergerakan horizontal kamera dari satu sisi ke sisi lain. Ini digunakan untuk mengikuti atau menggeser pandangan antara objek atau subjek dalam adegan.
- Zoom: Zoom adalah perubahan dalam tingkat pembesaran kamera, yang memungkinkan untuk mendekat atau menjauh dari subjek tanpa bergerak secara fisik. Ini menciptakan efek optik yang memengaruhi kedalaman dan perasaan dalam video.
- Sliding atau Tracking: Ini melibatkan pergerakan kamera sepanjang suatu lintasan horizontal atau vertikal, sering dilakukan dengan bantuan dolly atau slider. Ini memungkinkan kamera untuk mengikuti subjek secara halus atau menjelajahi lingkungan.
- Pengambilan POV (Point of View): Ini menggambarkan tampilan dari sudut pandang subjek atau karakter dalam video, memberikan pemirsa pengalaman seperti mereka berada di posisi subjek.
- Pengambilan Aerial (Aerial Shot): Ini melibatkan penggunaan drone atau kamera udara untuk mengambil gambar dari ketinggian, memberikan pandangan yang dramatis dan luas.
- Pengambilan Handheld (Handheld Shot): Pengambilan tangan adalah ketika kamera dipegang oleh operator, sering kali dengan tangan tanpa alat bantu stabilisasi. Ini menciptakan perasaan gerakan dan keterlibatan yang lebih besar, tetapi juga bisa menjadi goyah jika tidak dipegang dengan stabil.
- Crane atau Jib Shots: Pergerakan vertikal ekstensif yang memungkinkan kamera mengangkat atau menurunkan diri dari ketinggian. Ini sering digunakan untuk mengungkapkan pemandangan atau menciptakan efek dramatis.
Pemilihan pergerakan kamera tergantung pada tujuan cerita, mood yang ingin dicapai, dan gaya visual yang kamu kejar. Penting untuk menjaga pergerakan kamera halus dan bermakna, menghindari getaran yang tidak diinginkan, dan memastikan pergerakan mendukung cerita atau pesan yang sedang kamu sampaikan. Pergerakan kamera yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan daya tarik visual dari video.
6. Fokus yang Tepat (Proper Focus)
Fokus yang Tepat (Proper Focus) dalam pengambilan video merujuk pada teknik pengaturan fokus kamera sehingga subjek utama atau objek dalam bingkai terlihat tajam dan jelas. Pemahaman yang baik tentang teknik fokus sangat penting dalam pembuatan video yang profesional. Berikut beberapa aspek penting yang terkait dengan fokus yang tepat dalam pengambilan video:
- Fokus Manual vs. Fokus Otomatis: Kamera biasanya memiliki dua opsi fokus, yaitu manual dan otomatis. Fokus manual memungkinkan kamu mengontrol fokus secara langsung dengan memutar cincin fokus pada lensa, sementara fokus otomatis membiarkan kamera secara otomatis mengidentifikasi dan mengatur fokus.
- Titik Fokus (Focus Point): Banyak kamera modern, terutama kamera DSLR dan mirrorless, memiliki beragam titik fokus yang dapat dipilih. Kamu dapat memilih titik fokus tertentu pada subjek untuk memastikan bagian yang paling penting terfokus dengan baik.
- Penggunaan Depth of Field (DOF): Depth of Field merujuk pada area di depan dan di belakang subjek yang tetap terfokus. Kamu dapat mengatur DOF dengan mengatur aperture pada kamera. Aperture yang lebar (angka f-stop rendah) akan menciptakan DOF yang dangkal, sedangkan aperture yang sempit (angka f-stop tinggi) akan menciptakan DOF yang dalam.
- Pengaturan Fokus Saat Gerakan (Follow Focus): Saat merekam objek yang bergerak atau mengubah jarak dengan kamera, teknik follow focus digunakan untuk menjaga subjek tetap dalam fokus. Ini sering dilakukan dengan menggunakan alat khusus seperti follow focus ring atau dengan bantuan operator kamera yang terampil.
- Pemantauan Fokus (Focus Monitoring): Beberapa kamera memiliki fitur pemantauan fokus yang memungkinkan operator untuk melihat sejauh mana subjek terfokus secara real-time pada layar atau melalui alat tambahan seperti monitor eksternal.
- Tes Fokus: Sebelum memulai pengambilan, sebaiknya melakukan tes fokus dengan memeriksa hasil fokus pada layar atau melalui monitor eksternal. Ini memastikan bahwa subjek utama atau objek dalam bingkai tampil tajam dan sesuai dengan yang diinginkan.
Fokus yang tepat sangat penting dalam video karena ketajaman visual memengaruhi bagaimana pemirsa melihat dan memahami konten yang ditampilkan. Pemilihan titik fokus yang sesuai, mengatur DOF dengan benar, dan mengikuti pergerakan subjek adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Kesalahan dalam fokus dapat mengganggu dan mengurangi kualitas video, oleh karena itu, penting untuk menjaga fokus yang tepat sepanjang pengambilan.
7. Suara yang Jernih (Clear Audio)
Suara yang Jernih (Clear Audio) adalah aspek penting dalam pengambilan video yang sering diabaikan. Suara yang baik adalah elemen kunci dalam video yang dapat memengaruhi pengalaman pemirsa secara signifikan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang suara yang jernih dalam pengambilan video:
- Pemilihan Mikrofon yang Tepat: Pemilihan mikrofon yang sesuai dengan situasi pengambilan video sangat penting. Ada beberapa jenis mikrofon yang dapat kamu gunakan, seperti mikrofon shotgun, mikrofon lavalier, atau mikrofon nirkabel. Mikrofon kondensor umumnya digunakan dalam pengambilan video profesional untuk merekam suara berkualitas tinggi.
- Pengaturan Mikrofon: Setelah memilih mikrofon yang tepat, pastikan untuk mengatur mikrofon dengan benar. Pastikan mikrofon berada dalam jarak yang sesuai dari sumber suara (subjek atau objek) dan memiliki pengaturan sensitivitas yang sesuai dengan tingkat suara yang diharapkan.
- Reduksi Kebisingan (Noise Reduction): Kebisingan latar belakang dapat mengganggu kualitas audio. Gunakan perangkat lunak atau peralatan tambahan, seperti bantalan mikrofon atau peredam suara, untuk mengurangi kebisingan yang tidak diinginkan.
- Perekaman Suara Terpisah: Dalam beberapa situasi, terutama saat merekam wawancara atau dialog, bisa lebih baik merekam suara terpisah menggunakan pemerekaman audio eksternal. Ini memberi kontrol yang lebih besar atas kualitas suara dan memungkinkan pengeditan suara yang lebih baik selama pascaproduksi.
- Monitor Suara (Audio Monitoring): Selama pengambilan, selalu monitor suara secara aktif melalui headphone atau speaker yang sesuai. Ini membantu mendeteksi masalah audio seperti distorsi, noise, atau gangguan yang mungkin tidak terlihat secara visual.
- Penggunaan Musik dan Efek Suara: Jika ingin menambahkan musik atau efek suara ke dalam video, pastikan agar suara ini tidak mendominasi suara dialog atau suara utama. Seimbangkan volume suara dengan bijak.
- Post-Production dan Pengeditan Audio: Setelah pengambilan selesai, pengeditan audio pascaproduksi dapat membantu menyempurnakan kualitas audio, menghilangkan kebisingan yang tidak diinginkan, dan menyinkronkan audio dengan video.
Suara yang jernih dan berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga pemirsa terlibat dalam video. Suara yang buruk atau tidak jitera dapat mengganggu pesan yang ingin kamu sampaikan, bahkan jika gambar video sangat baik. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek audio dalam setiap produksi video.
8. Editing dan Pascaproduksi (Editing and Post-Production)
Editing dan Pascaproduksi (Editing and Post-Production) adalah tahap penting dalam pembuatan video setelah selesai pengambilan gambar. Ini adalah saat di mana semua elemen video digabungkan, diperbaiki, dan disempurnakan untuk menghasilkan karya akhir yang siap dipublikasikan. Berikut adalah beberapa aspek utama dari editing dan pascaproduksi dalam pembuatan video:
- Pemilihan dan Penyusunan Klip: Pada tahap editing, kamu akan memilih klip terbaik dari materi yang direkam selama pengambilan video. Kamu juga akan mengatur urutan klip untuk menciptakan narasi yang koheren.
- Pengeditan Suara: Ini melibatkan penyuntingan audio untuk memastikan suara jernih dan berkualitas tinggi. Ini mencakup penghilangan kebisingan, penyesuaian tingkat suara, dan penggabungan suara eksternal jika diperlukan.
- Pengeditan Video: Proses ini melibatkan pemotongan, penggabungan, dan perubahan klip video untuk menciptakan alur yang lancar. Kamu juga dapat menambahkan transisi, efek visual, dan teks jika diperlukan.
- Warna dan Koreksi Warna (Color Grading): Koreksi warna digunakan untuk mengatur tampilan visual video, menghilangkan ketidakseimbangan warna, dan memberikan tampilan yang konsisten dan profesional. Koreksi warna dapat menciptakan suasana dan suasana yang sesuai dengan cerita.
- Efek Visual (Visual Effects): Kamu dapat menambahkan efek visual seperti animasi, grafis, atau efek khusus ke dalam video jika sesuai dengan tujuan produksi.
- Musik dan Efek Suara: Menambahkan musik latar atau efek suara yang sesuai dapat meningkatkan atmosfer dan pengalaman pemirsa. Pastikan untuk mengatur volume audio dengan bijak agar tidak mengganggu suara dialog.
- Pengeditan Subtitle dan Teks: Jika diperlukan, kamu dapat menambahkan teks atau subtitle ke video untuk memberikan informasi tambahan atau membuat video lebih aksesibel.
- Pengujian dan Penyempurnaan: Setelah selesai editing, selalu lakukan uji coba video untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Periksa kualitas visual dan audio, dan jika diperlukan, lakukan perbaikan atau penyempurnaan.
- Ekspor dan Penyimpanan: Setelah selesai proses editing dan pascaproduksi, kamu akan mengekspor video ke format yang sesuai untuk ditayangkan atau dipublikasikan. Pastikan menyimpan salinan asli dan salinan cadangan proyek editing.
Editing dan pascaproduksi merupakan tahap yang memungkinkan untuk mengubah potongan-potongan video menjadi sebuah karya yang selesai dan siap untuk dipublikasikan. Proses ini memungkinkan untuk meningkatkan kualitas video, menghilangkan kesalahan, dan menciptakan narasi yang kuat. Pemahaman tentang teknik editing, perangkat lunak editing video, dan kreativitas dalam penyuntingan adalah kunci untuk menghasilkan video yang profesional dan efektif.
Jangan ragu untuk menginvestasikan waktu dalam memahami dan menguasai setiap teknik ini. Melalui praktek dan eksperimen yang berkelanjutan, Kamu akan menjadi seorang videographer yang semakin terampil, mampu menghasilkan video yang lebih menarik dan berkualitas. Ingatlah, latihan yang konsisten akan membawa kesempurnaan. Selamat mencoba!
Tertarik untuk berkarier di industri film? Yuk belajar film di IDS | International Design School!
Mengapa harus kuliah film di IDS? Karena IDS memiliki Program Digital Film & Media Production mengajarkan keterampilan teknis dan estetika kepada mahasiswa untuk menciptakan film dan konten media beragam. Program ini dimulai dari pengembangan cerita, penulisan skenario, dan pembuatan storyboard hingga perwujudannya menjadi film. Mahasiswa juga akan belajar seluruh proses produksi yang mencakup penyutradaraan, manajemen produksi, sinematografi, tata artistik, tata suara, akting, dan penyuntingan. Selain itu, mereka akan mendapatkan panduan dalam memahami aspek manajemen dan bisnis konten dari sudut pandang pemasaran dan distribusi.